Muhammadiyah Lakukan Konsolidasi Lembaga Pelayanan Sosial
Muhammadiyah sebagai lembaga organisasi kemasyarakatan terus melakukan pembelajaran dengan pengembangan 3 program layanan utama yang telah dijalankan kurang lebih 1 abad.

MONDAYREVIEW.COM, Jakarta - Muhammadiyah sebagai lembaga organisasi kemasyarakatan terus melakukan pembelajaran dengan pengembangan 3 program layanan utama yang telah dijalankan kurang lebih 1 abad, yaitu Pendampingan Keluarga, Santunan Keluarga dan Lembaga Pelayanan Sosial. Meski dalam perjalanannya proses layanan ini telah jauh melampaui 3 program yang dijalankan. Dengan berdirinya 318 Unit Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak, 82 Unit Rehabilitasi Penyandang Disabilitas, 54 Unit Rehabilitasi Lansia.
Dalam pengembangannya, Muhammadiyah dalam urusan sosial telah berjalan di 4 cakupan area yaitu Pertama Pemberdayaan Keluarga Miskin, Kedua Disabilitas, Ketiga Lansia, Keempat Anak terlantar. Untuk itu guna mengakomodir kebutuhan dan pelayanan yang berkembang di masyarakat Muhammadiyah mengembangkan model baru pelayanan melalui Balai Kesejahteraan Sosial.
Tentunya konsolidasi pertama ini menjadi forum strategis guna menguatkan dan melakukan pencerahan kerja kerja dan kebijakan pelayanan sosial yang diselenggarakan di Hotel Grand Cempaka pada Kamis s.d. Sabtu 18 – 20 Agustus 2016.
Untuk memperkuat langkah langkah tersebut Muhammadiyah telah melakukan berbagai kerjasama dalam rangka advokasi 4 cakupan area tersebut dengan melaksanakan:
1. Pilot Project Foster Care dengan 3 Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak di Propinsi Jawa Barat bekerjasama dengan lembaga aliansi pengasuhan internasional ‘Family For Every Child’ dan didukung Kementerian Sosial RI
2. Pengawalan implementasi pengasuhan berbasis keluarga dengan melakukan akreditasi Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak di 318 Lembaga Pelayanan Sosial Muhammadiyah
3. Pengembangan Shelter Lansia dengan study bersama Senior Living Jababeka
4. Memperjuangkan Hak hak Disabilitas dengan MoU Bebas Pasung bersama Human Rights Watch
5. MoU dengan LAZISMU dalam perwujudan pengasuhan berbasis keluarga dengan penyiapan keluarga pengganti yang diprogramkan untuk 50 anak terlantar
Karena itulah butuh kehadiran dan peran strategis dari beberapa Lembaga dan kementerian serta pimpinan lembaga negara dalam rangka kerja nyata tersebut dengan menghadirkan di Rakernas ini Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bapak Muhajir Effendy, Ketua Komisi VIII DPR RI Bapak Ali Taher Parasong, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat, UNICEF, SAVE THE CHILDREN dan SOS CHILDREN VILLAGEES.
Semoga konsolidasi ini membawa pencerahan untuk bangsa dan negara dalam meningkatkan peran lembaga pelayanan sosial sebagai katalisator dan barometer masyarakat dalam melakukan aksi nyata mengentaskan permasalahan sosial.