Mudik Harus Jadi Momen Indah Bagi Anak

Menghadapi musim mudik 2019, Lembaga Perlindungan Anak GENERASI, meminta semua pihak agar menjadikan silaturahim pulang kampung atau mudik menjadi momen yang indah bagi anak.

Mudik Harus Jadi Momen Indah Bagi Anak
Ketua Lembaga Perlindungan Anak GENERASI, Ena Nurjanah/net

MONITORDAY.COM - Menghadapi musim mudik 2019, Lembaga Perlindungan Anak GENERASI, meminta semua pihak agar menjadikan silaturahim pulang kampung atau mudik menjadi momen yang indah bagi anak.

Hal ini dikatakan mengingat para orang tua kerap kali membawa anaknya yang masih berusia dini melakukan perjalanan panjang pulang ke kampung halaman.

"Perjalanan mudik yang panjang dan melelahkan seharusnya juga bisa diantisipasi oleh para orangtua," ujar Ketua Lembaga Perlindungan Anak GENERASI, Ena Nurjanah, dalam keterangan tertulis, Jumat (31/5).

Ia mengatakan, kebutuhan dasar seperti makan dan minum yang cukup bagi anak selama dalam perjalanan harus diperhatikan dengan baik oleh para orangtua. Jangan memaksakan anak harus berpuasa dalam situasi darurat, karena anak akan lama berada didalam mobil atau kendaraan.

"Hal ini akan membuat anak kelelahan dan cenderung mengalami kekurangan cairan tubuh. Belum lagi jika menggunakan kendaraan umum yang kurang nyaman bagi anak, kendaraan yang penuh sesak membuat anak-anak berhimpitan dalam kendaraan, maka akan semakin beratlah kondisi fisik yang dialami oleh anak," tutur Ena. 

Selain itu, Ena mengimbau agar selama dalam perjalanan, para orangtua juga harus tetap mengawasi anaknya. Menurut dia, membawa anak ke dunia luar harus meningkatkan kewaspadaan para orang tua. 

"Anak-anak terutama balita harus tetap berada dalam pengawasan dan dekat orangtua mereka. Berbagai bentuk kejahatan ataupun kecelakaan pada anak bisa terjadi karena pihak orangtua yang lengah terhadap anak-anaknya," lanjut dia.

Ena juga mengimbau, agar selama perjalanan para orang tua sebaiknya tidak berikan mainan gadget karena akan mengurangi minat anak untuk mengeksplore apa yang bisa dilihat selama dalam perjalanan. Akan lebih baik jika menyiapkan buku cerita, boneka, atau mainan lainnya yang praktis dan mudah dibawa.

Jika menggunakan kendaraan pribadi, lanjut Ena, maka para orangtua bisa dengan lebih leluasa mengatur waktu istirahat selama dalam perjalanan.

"Istirahat yang cukup juga akan membuat sekeluarga tetap dalam kondisi bugar, tidak mengalami kelelahan yang berlebihan dan masih bisa menikmati perjalanan mudik dengan menyenangkan," sambungnya. 

Menurut Ena, mudik harus menjadi sarana paling menyenangkan dalam memperkenalkan anak dengan kehidupan sosial budaya masyarakat Indonesia. Kumpul kembali dengan keluarga besar di kampung akan mempererat hubungan kekerabatan , bisa saling belajar, berbagi empati terhadap sanak saudara. Memupuk rasa kasih sayang, membangun komunikasi yang lama terputus karena jarak. 

Selain itu, lanjut dia, mudik juga sesungguhnya dapat menjadi pembelajaran tersendiri yang tidak diperoleh lewat bangku sekolah bagi anak-anak. Pengalaman nyata berinteraksi dengan masyarakat dan melakoni perjalanan yang melelahkan bersama orang-orang tercinta akan menambah pengalaman baru yang mengasyikan.

"Tinggal bagaimana peran dari semua pihak agar menjadikan mudik sebagai sarana pembelajaran yang mensejahterakan dan ramah bagi anakanak," tandasnya.