Muchlas Rowie: Jangan Sampai Demo Mahasiswa Dimanfaatkan Kepentingan Politik Tertentu

Ketua Umum Relawan Balad Jokowi, Muchlas Rowie menyebut bahwa aksi yang dilakukan mahasiswa merupakan bagian dari kebebasan berpendapat, yang dilindungi oleh undang-undang. Namun menurutnya, harus diingat, jangan sampai massa yang begitu besar ini dimanfaatkan oleh kepentingan politik tertentu yang akhirnya menimbulkan perpecahan.

Muchlas Rowie: Jangan Sampai Demo Mahasiswa Dimanfaatkan Kepentingan Politik Tertentu
Ketua Koordinator Pusat Balad Jokowi, M. Muchlas Rowie.

MONITORDAY.COM - Ribuan mahasiswa dari berbagai universitas menggelar unjuk rasa di depan gedung Dewan Perwakilan Rakat, Senayan, Jakarta. Unjuk rasa tersebut menuntut beberapa hal terutama soal RUU Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) dan Revisi Undang-undang KPK yang sedang dibahas di DPR.

Selain di Jakarta, unjuk rasa dengan tuntutan yang sama juga digelar oleh mahasiswa di beberapa daerah, dan tidak sedikit terjadi kericuhan serta aksi blokade jalan. Besarnya massa aksi ini kemudian mucul dugaan adanya kepentingan politik yang ikut menungganginya.

Menanggapi hal itu, Ketua Umum Relawan Balad Jokowi, Muchlas Rowie menyebut bahwa aksi yang dilakukan mahasiswa merupakan bagian dari kebebasan berpendapat, yang dilindungi oleh undang-undang. Namun menurutnya, harus diingat, jangan sampai massa yang begitu besar ini dimanfaatkan oleh kepentingan politik tertentu yang akhirnya menimbulkan perpecahan.

“Demonstrasi sebetulnya boleh, apalagi tuntutan yang disampaikan mahasiswa juga baik. namun jangan sampai dimanfaatkan secara politik oleh sebagian elite yang tak menghendaki kedamaian,” tutur Muchlas Rowie, kepada monitorday.com, Selasa (24/9).

Muchlas menilai, aksi ini juga seharusnya disudahi, mengingat tuntutan mereka, yaitu RUU KUHP telah disepakati oleh DPR untuk ditunda pengesahannya. Menurutnya, ini merupakan langkah yang tepat mengingat penundaan ini merupakan permintaan dari Presiden Joko Widodo, karena beberapa pasal masih perlu pembahasan lebih mendalam.

“DPR sudah menyepakati untuk menunda RUU KUHP. Jadi alangkah lebih baiknya unjuk rasa dihentikan. Dan yang terpenting kedepan adalah berdialog dengan DPR menyampaikan aspirasi apa saja yang hendak diungkapkan,” ujarnya.

Oleh karena itu, Muchlas kembali mengingatkan kepada mahasiswa agar tidak mudah terpengaruh oleh pihak-pihak tertentu yang diduga mempunyai kepentingan untuk mendelegitimasi pemerintah. Apalagi dalam waktu dekat akan segera dilantik Presiden dan Wakil Presiden terpilih.

“Dalam konteks yang lebih luas, demonstrasi jangan sampai diarahkan pada apa yang terjadi di timur tengah. untuk menghambat kepemimpinan terpilih,” tegas Muchlas Rowie.