Solidaritas Untuk Korban Bencana Palu, Uni Eropa Sumbang Dana 25 Milyar
Organisasi Internasional Uni Eropa mengucurkan bantuan untuk korban Gempa dan Tsunami di Palu, Sulawesi tengah.

MONITORDAY - Organisasi Internasional Uni Eropa mengucurkan bantuan untuk korban Gempa dan Tsunami di Palu, Sulawesi tengah. Bantuan ini merupakan bentuk solidaritas UE untuk memberikan batuan terhadap korban bencana yang telah memakan ratusan nyawa manusia itu.
"Ini adalah solidaritas Uni Eropa dalam aksi. Pikiran kita adalah dengan semua korban dan responden pertama yang bekerja sepanjang waktu untuk menyelamatkan nyawa," kata Komisaris untuk Bantuan Kemanusiaan dan Manajemen Krisis Uni Eropa Christos Stylianides dalam keterangan tertulisnya, Senin (1/10).
Christos megugkapkan, bahwa bantuan sebesar 1,5 juta euro atau sekitar Rp25 milyar tersebut diberikan lantaran semakin banyak korban dan kerusakan yang diakibatkan oleh bencana yang terjadi akhir pekan lalu. Karena itu, kata dia, Pihaknya cepat tanggap dalam menangani hal ini.
"Kami bertindak cepat untuk menyalurkan bantuan darurat kepada mereka yang paling terkena dampak di Indonesia," ujarnya.
Selain memberikan bantuan dana, Uni Eropa juga mengerahkan seorang ahli kemanusiaan ke Indonesia untuk membantu mengoordinasikan bantuan-bantuan dari Uni Eropa dan mengaktifkan layanan pemetaan satelit Copernicus darurat Uni Eropa.
Lebih lanjut Chistos menyampaikan bahwa pihaknya akan terus mensupport dan memberikan doa agar penanganan korban gempa bisa segera diselesaikan dan juga para korban bisa seger pulih kembali.
"Kami berdoa untuk para korban dan semua yang terdampak serta untuk orang-orang yang bekerja keras menyelamatkan nyawa-nyawa di bawah kondisi yang sangat sulit," ia menuturkan.
Seperti diketahui, gempa dan tsunami di Kabupaten Donggala dan Kota Palu terjadi pada Jumat (28/9). Gempa berkekuatan magnitudo 7,4, mengakibatkan gelombang tsunami yang terjadi di Pantai Palu dengan ketinggian 0,5 sampai 1,5 meter.
Berdasarkan rilis dari Badan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Minggu (30/9) pukul 17.00 WIB, tercatat ada sebanyak 215 gempa susulan yang terjadi, sementara korban jiwa telah mencapai 832 orang.