Dukung Deklarasi ISYEF, Wakapolri : Ini Indikasi Kebangkitan Islam di Bidang Ekonomi dan Sosial

Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), Komjen Syafruddin menegaskan DMI mendukung deklarasi Indonesia Youth Economic Forum (ISYEF).

Dukung Deklarasi ISYEF, Wakapolri : Ini Indikasi Kebangkitan Islam di Bidang Ekonomi dan Sosial
Wakapolri, Komjen Syafruddin

MONITORDAY.COM - Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), Komjen Syafruddin menegaskan DMI mendukung deklarasi Indonesia Youth Economic Forum (ISYEF). Dirinya mengaku optimis ISYEF akan diterima oleh masyarakat dan bisa berkembang pesat di Indonesia dan mancanegara.

"Ini peresmian ISYEF, Perkumpulan Anak-Anak masjid, dimulai dari Indonesia dan ini akan berkembang dan merambah ke dunia internasional," katanya di Gedung Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat, Minggu (15/04).

Menurut Komjen Syafruddin, keberadaan ISYEF bisa menjadi bukti bahwa Islam telah bangkit dan sudah siap menghadapi perkembangan dunia internasional dan dunia modern.

"Ini bisa menjadi indikator kebangkitan Islam, membangun peradaban Islam tidak hanya hal yang sudah ada, tapi inovasi bisa tumbuh bisa kita kembangkan menjadi indikator perkembangan Islam yang modern," katanya.

Dia juga mengungkapkan agar masjid dan lingkungan masjid bisa lebih sejahtera. Caranya, kata Komjen Syafruddin, yakni semua masyarakat harus kembali menjadikan masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah saja, namun juga menjadikannya sebagai corong aktivitas sosial dan ekonomi.

"Memakmurkan kita berbondong-bondong ke masjid menggelorakan dakwah supaya kita betul-betul ukhuwah islamiyah Dan ukuwah insaniyah (menjadi semakin terjalin dengan baik). Dimakmurkan visi besarnya mensejahterkan Umat di sekitar masjid," bebernya.

"Kaum remaja sedang mengembangkan ekonomi digital banyak hal yang berbasis masjid bekerjasama Dengan yayasan, dalam mengembangkan ekonomi-ekonominya itu menggembirakan di atas 50 persen dalam dua tahun," katanya.

Selain sebagai tempat ibadah, masjid juga bisa menjadi pusat aktifitas sosial dan ekonomi. Pun demikian juga masjid bisa menjadi tempat wisata bernuansa religi.

"Nah itu program dewan masjid menjadikan masjid wisata religius. Bulan depan akan kita launching di Kasunanan Cirebonan (Cirebon), Surabaya, Sulawesi, lalu kita tarik mungkin ke Instambul," jelasnya.

Saat disinggung apakah masjid juga akan menjadi sarana untuk berpolitik. Syafruddin tak memberikan tanggapan dengan jelas. Menurut dia, Dewan Masjid Indonesia (DMI) hanya menjadi fasilitator bagi semua umat beragama.

"Dewan masjid kan jadi fasilitator khususnya semua ummat Islam dan juga umat lain," tegasnya.

[Mrs]