Metaverse, Menyatunya Dunia Nyata dengan Dunia Maya

MONITORDAY.COM - Ketika seorang wasit meminta bantuan rekaman video untuk memastikan suatu keputusan penting di kotak penalti semua merasa happy. Akurasi keputusan wasit memuaskan rasa keadilan bahkan termasuk untuk kasus kartu merah dan off-side. Kombinasi kamera dan mata penonton menjadi wasit yang sesungguhnya dengan keputusannya yang tak bisa diganggu-gugat.
Tak berhenti sampai di situ, peran teknologi video, teknologi digital, dan artificial intelligence semakin terlihat hingga menghadirkan kemungkinan bergabungnya realitas dengan dunia nyata melalui teknologi. Dunia nyata dan dunia maya disatukan oleh teknologi Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR). Kamera dan sensor digunakan untuk mengumpulkan data informasi kolaborasi dengan pengguna dan mengirimkannya untuk diproses. Hal itu dapat menjadi ilustrasi di balik hangatnya perbincangan tentang metaverse.
Beberapa gadget AR memiliki cermin untuk membantu mata manusia melihat gambar secara virtual. Variasi cermin kecil yang ditekuk dan beberapa lagi memiliki cermin sisi ganda. Berfungsi untuk memantulkan cahaya ke kamera dan ke mata pengguna. Tujuan dari cara refleksi adalah untuk memainkan pengaturan gambar yang tepat dan akurat.
Ilustrasi perkembangan AR kita nikmati dalam permainan Pokemon Go. Permainan ini memungkinkan pemainnya untuk menangkap, melatih, menukar, dan mempertarungkan setiap karakter Pokémon yang ada di dalam telepon di setiap tempat dalam dunia nyata.
Ke depannya, permainan ini akan menjadi Pokémon Go Plus. Pemain akan menggunakan alat berkoneksi Bluetooth yang berfungsi memberitahu pemain ketika karakter Pokémon yang dicari dekat dengan pemain. Alat ini dilengkapi dengan sebuah layar LED dan alat getar ringan.
Dan metaverse adalah konsep masa depan yang menyempurnakan teknologi VR dan AR hari ini.
VR atau realitas maya, atau realitas virtual adalah teknologi yang membuat pengguna dapat berinteraksi dengan suatu lingkungan yang disimulasikan oleh komputer (computer-simulated environment), suatu lingkungan sebenarnya yang ditiru atau benar-benar suatu lingkungan yang hanya ada dalam imajinasi.
Lingkungan realitas maya terkini umumnya menyajikan pengalaman visual, yang ditampilkan pada sebuah layar komputer atau melalui sebuah penampil stereoskopik, tetapi beberapa simulasi mengikutsertakan tambahan informasi hasil penginderaan, seperti suara melalui speaker atau headphone.
Sementara Augmented Reality atau AR adalah teknologi yang memperoleh penggabungan secara real-time terhadap digital konten yang dibuat oleh komputer dengan dunia nyata. Augmented Reality memperbolehkan pengguna melihat objek maya 2D atau 3D yang diproyeksikan terhadap dunia nyata.
Pada intinya AR adalah teknologi yang mampu menyisipkan informasi ke dalam dunia maya dan menampilkannya ke dunia nyata dengan bantuan seperti webcam komputer, kamera, bahkan kacamata khusus.
Pendiri Facebook Mark Zuckerberg telah memberi sinyal bahwa pihaknya akan menjadikan metaverse sebagai masa depannya. Terbuka kemungkinan kita akan berteman dan bersosialisasi melalui platform ini. Dan pertemanan jarak jauh menjadi lebih nyata dengan impresi yang lebih kuat. Kuliah daring juga bisa benar-benar terasa seperti di kelas. Termasuk kelas praktikum sains di laboratorium atau kelas praktik bedah di kuliah kedokteran.