Merayakan Kelulusan Dengan Wisuda Online

Para mahasiswa yang lulus tahun 2020 harus menerima kenyataan bahwa wisuda mereka diselenggarakan secara online. Tak ada lagi aula super besar dan megah yang menjadi saksi kelulusan mereka. Tak ada lagi sanak saudara yang turut menghadiri kelulusan mereka.

Merayakan Kelulusan Dengan Wisuda Online
Sumber gambar: jateng.sindonews.com

MONDAYREVIEW.COM - Wisuda merupakan salah satu momen membahagiakan dalam kehidupan, baik bagi seorang sarjana maupun orang tua mereka. Wisuda adalah simbol keberhasilan seorang sarjana melewati kawah candradimuka pendidikan tinggi yang tidak mudah. Wisuda juga merupakan bukti keberhasilan orang tua mengantarkan putra-putri tercinta mereka meraih gelar sarjana yang tak bisa dimiliki oleh semua orang.

Saking senangnya orang tua saat anaknya wisuda, sanak saudara pun diajak untuk menghadiri resepsi penyematan gelar akademik tersebut. Setelah melewati tahap demi tahap sidang akademik, para sarjana bisa kembali menemui orang tua mereka dengan status baru sebagai sarjana. Satu hal yang paling penting pada sesi ini adalah, foto bersama. Foto wisuda menjadi salah satu foto favorit untuk dipajang di dinding rumah selain foto pernikahan dan foto keluarga.

Namun bayangan indah itu mendadak sirna, pandemi mengubah segalanya. Para mahasiswa yang lulus tahun 2020 harus menerima kenyataan bahwa wisuda mereka diselenggarakan secara online. Tak ada lagi aula super besar dan megah yang menjadi saksi kelulusan mereka. Tak ada lagi sanak saudara yang turut menghadiri kelulusan mereka. Pada masa ini pakaian toga wisuda tetap dipakai, dengan seperangkat laptop dan koneksi internet yang wajib ada untuk prosesi wisuda.

Tentu hal ini membuat kecewa para wisudawan. Reynaldi Adi salah seorang mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berpendapat sebaiknya prosesi wisuda diundur saja sampai Covid-19 berlalu. Toh wisuda adalah semacam prosesi pelantikan saja, bukan penentu lulus atau tidak. Adapun kelulusan ditentukan oleh lulusanya dari rangkaian prosesi ujian seperti sidang skripsi dan ujian komprehensif.

Seorang publik figur Najwa Shihab punya cara unik untuk merespon wisuda online. Najwa menyebutnya wisuda LDR. Guna menyemangati adik-adik angkatan 2020 yang akan melakukan wisuda online, Najwa mengajak beberapa publik figur untuk memposting foto wisuda mereka dan memberikan hashtag #wisudaLDR2020. Najwa terlebih dahulu melakukannya. Sayangnya tidak semua warganet merespon positif ide Najwa ini. Sebagian warganet masih bingung kaitan antara posting foto wisuda dengan menyemangati wisudawan online.

Suka atau tidak suka, wisuda online tetap berjalan. Pada 2 Mei yang lalu Universitas Sebelas Maret Solo mengadakan wisuda online. Para wisudawan melakukan wisuda dari rumah masing-masing dengan aplikasi webinar. Karena dilaksanakan secara online, maka yang memindahkan tali toga wisudawan adalah orang tuanya masing-masing. Menurut Prof. Jamal Wiwoho, wisuda daring dilakukan untuk memperingati Hardiknas. Kedua wisuda daring dilaksanakan karena pandemi covid-19. Ketiga karena banyak wisudawan yang harus segera mendapatkan ijazah.

Meskipun dilaksanakan secara daring, seorang wisudawati UNS Oky Dea Novianti mengatakan tetap bangga melaksanakannya. Walaupun sebenarnya ingin mengikuti seperti biasa, namun Oky bisa memaklumi dikarenakan adanya pandemi covid-19. Wisuda juga diisi oleh sambutan Panglima TNI Hadi Tjahjanto yang dilaksanakan secara online. Selain UNS, perguruan tinggi lainnya menyelenggarakan juga wisuda online. Diantaranya adalah UPI, USU, Universitas Bengkulu, Untirta dll.

Yang tidak boleh dilupakan oleh wisudawan adalah hakikat dari wisuda itu sendiri. Menurut Nayaka Angger dalam tulisannya di medium.com, wisuda berasal dari kata Vhisuddha. Vhisuddha adalah titik chakra — titik energi di tubuh manusia — primer kelima dalam tradisi Hindu. Vhisuddha memiliki arti ‘murni yang utama’, sama seperti perannya sebagai titik chakra. Chakra Vhisuddha diketahui sebagai titik pusat pemurnian yang terletak di sekitar leher. Ketika vhisuddha ditutup, maka kita akan membusuk dan mati. Namun jika terbuka, seluruh pengalaman buruk akan berubah menjadi kebijaksanaan dan pembelajaran.

Sama halnya seperti wisuda, kata sarjana cuma jadi mantra sihir di meja interview. Sarjana cuma jadi huruf pelengkap di belakang nama kita. Tapi nenek moyang kita telah mewariskan sebuah nilai yang lebih di dalamnya. Sarjana berasal dari bahasa Sansekerta yaitu sajjana. Sajjana memiliki arti ‘berwatak baik’, ‘arif’, dan ‘terhormat’. Jaman dahulu, sarjana digunakan sebagai sebutan untuk cendekiawan atau orang pandai. Setiap orang bisa mendapatkan gelar tersebut tanpa harus merogoh kocek diperbudak oleh biaya kuliah.

Selamat wisuda online untuk mahasiswa yang lulus tahun ini!