Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin: Doakan Umat Muslim di Rohingya Myanmar
MONDAYREVIEW.COM, Jakarta - Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin menyampaikan keprihatinannya terhadap korban konflik di Rakhine State, Myanmar. Menag juga meminta kepada umat muslim Indonesia agar melakukan doa qunut nazilah dan salat ghaib untuk korban yang telah meninggal.

MONDAYREVIEW.COM, Jakarta - Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin menyampaikan keprihatinannya terhadap korban konflik di Rakhine State, Myanmar. Menag juga meminta kepada umat muslim Indonesia agar melakukan doa qunut nazilah dan salat ghaib untuk korban yang telah meninggal.
"Kita semua sangat prihatin dengan konflik tersebut. Semoga jumlah korban tidak terus bertambah," kata Lukman dalam keterangan persnya, Senin (21/11).
Qunut nazilah adalah doa yang dibaca setelah i'tidal rakaat terakhir salat. Amalan ini disunnahkan ketika umat Islam mengalami ancaman. Sedangkan salat ghaib adalah salat mendoakan jenazah sesama muslim sebagai bentuk solidaritas.
"Kedua amalan tersebut merupakan ajaran para ulama sebagai tindakan spiritual yang mendahulukan kedamaian," tuturnya.
Selain itu, Lukman pun menyatakan siap memfasilitasi tokoh agama Islam maupun Buddha serta akademi sosial dari perguruan tinggi keagamaan negeri untuk membantu penyelesaian masalah. Ada sejumlah tokoh dan akademisi yang berpengalaman dalam resolusi konflik.
"Kami masih terus memantau perkembangan situasi Rakhine dari dekat. Jika diperlukan, kita harus siap membantu. Saya terus berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri yang jadi garda terdepan dalam penyelesaian masalah ini," ujar dia.
Menurut Lukman, pemerintah Indonesia tidak tinggal diam terhadap nasib umat Islam di Myanmar. Selama ini pemerintah telah melakukan serangkaian upaya untuk membantu kelompok minoritas Muslim di Myanmar sebagai wujud menegakkan kemanusiaan dan mewujudkan perdamaian. Upaya itu dilakukan di dalam negeri, di Myanmar, bahkan di forum-forum internasional. Upaya itu juga meliputi berbagai aspek seperti membantu fasilitas pendidikan dan kesehatan.
"Banyak program yang telah dan terus dilaksanakan Pemerintah Indonesia terkait nasib minoritas Muslim di Myanmar. Mari bantu kerja konkret tersebut dengan sikap spiritual yang tepat. Kita semua saling dukung untuk bertindak secara strategis," jelas Menag. (Jam)