Mentan Minta Kampus Terapkan Kurikulum Teknologi Pertanian
Saya akan terapkan itu tahun depan, saya coba intervensi dengan kerja sama perguruan tinggi.

MONITORDAY.COM - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo meminta dunia pendidikan baik di sekolah maupun perguruan tinggi dapat menerapkan kurikulum terkait inovasi dan teknologi pertanian sebagai pendekatan baru di dunia pendidikan.
Dia menilai bonus demografi yang akan dinikmati Indonesia sebesar 40 persen harus dapat dimanfaatkan dengan intervensi teknologi pertanian, baik di sekolah pertanian maupun fakultas perguruan tinggi.
"Tapi apakah perguruan tinggi fakultas pertanian itu dengan pendekatan baru, apakah sudah sampai dengan 'artificial intelligence', mengendalikan dari 'internet of things'. Sudah masuk tidak di kurikulum? Saya akan terapkan itu tahun depan, saya coba intervensi dengan kerja sama perguruan tinggi," kata Mentan dalam webinar yang digelar INDEF secara virtual, Senin (30/11).
Lebih lanjut, Mentan menjelaskan, bahwa teknologi dalam pertanian tidak bisa dipungkiri karena sektor yang menjadi penopang perekonomian saat pandemi. Menurutnya, dengan adanya citra satelit yang didukung dengan kecerdasan buatan (artificial intelligence) dapat mendukung produktivitas pertanian.
Sementara itu, Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Bustanul Arifin mengungkapkan, bahwa data "total factor productivity (TFP)" pertanian cenderung lebih rendah dibandingkan TFP ekonomi secara keseluruhan.
Berdasarkan hasil riset, pertumbuhan TFP pertanian bernilai negatif sejak 2011, yang artinya terjadi penurunan produktivitas pertanian, salah satunya karena kurangnya penggunaan teknologi terkini.
"Kita punya 'problem' dalam mendorong produktivitas pertanian karena penggunaan teknologi kita lamban, kalaupun ada inovasinya belum banyak terserap dan teraktualisasi dalam konteks pertumbuhan ekonomi," jelasnya Bustanul.
Selain itu, Bustanil berharap agar Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Litbang Pertanian dapat melakukan terobosan untuk perkembangan teknologi, guna mewujudkan kedaulatan pangan.