Coincheck: Pencurian Mata Uang Digital Terbesar di Dunia '
Hacker membobol bursa mata uang kripto di Jepang. Perkiraan sementara kerugian ratusan milyar US Dollar yang lenyap digondol kriminal era digital dengan kemampuan otak dan komputer canggih. Bagaimana nasib mata uang kripto?

MONITORDAY.COM - Serangan hacker kembali menelan korban. Kali ini tindakan criminal pencurian asset digital yang dikenal dengan mata uang kripto menyerang dan membobol jaringan bursa di jepang, negeri yang paling pro uang kripto. Sebagaimana dilaporkan BBC.com Sabtu (27/1), hacker masuk pada pukul 02:57 waktu setempat pada hari Jumat (26/1), perusahaan tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan, namun pelanggaran tersebut tidak ditemukan sampai pukul 11.25, hampir delapan setengah jam kemudian.
Salah satu bursa mata uang digital terbesar, Goincheck, di Jepang mengatakan telah kehilangan aset virtual senilai 534 juta US Dollar (setara 380 juta Euro) yang diakibatkan oleh serangan hacking pada jaringannya. Coincheck membekukan deposit dan penarikan untuk semua mata uang kripto kecuali Bitcoin karena menilai kerugiannya di NEM, mata uang yang kurang dikenal.
Kejadian ini mengulang sejarah pembobolan yang terjadi sebelumnya. Bursa Tokyo lainnya, MtGox, ambruk pada 2014 setelah mengakui bahwa 400 juta dolar telah dicuri dari jaringannya. Kejadian ini telah mendorong Otoritas Jasa Keuangan Negeri Matahari Terbit itu untuk menerapkan regulasi baru untuk menjamin keamanan perdagangan uang kripto. Mata uang kripto memang lebih dikenal sebagai instrument investasi daripada alat pembayaran. Transaksi jual-beli yang semakin menarik banyak investor terlibat dalam mata uang kripto ini yang mendorong semakin tingginya nilai mata uang tersebut.
Coincheck masih memeriksa berapa banyak pelanggan yang terpengaruh dan mencoba menentukan apakah terobosan tersebut telah diluncurkan dari Jepang atau negara lain. Resiko terbesarnya adalah perusahaan yang bertindak sebagai bursa bagi berbagai mata uang digital atau kripto tersebut tidak bisa mengembalikan asset pelanggannya yang hilang.
Dampak dari kejadian ini langsung memukul nilai mata uang kripto. NEM, mata uang kripto terbesar ke-10 berdasarkan nilai pasar, turun 11% selama 24 jam menjadi 87 sen, per 18:30, kantor berita Bloomberg melaporkan. Di antara mata uang kripto lainnya, Bitcoin turun 3,4% dan Ripple mundur 9,9% pada hari Jumat, menurut harga yang terlihat oleh agensi.
Belum lama ini, Bank Indonesia sudah mengeluarkan surat edaran yang mengingatkan publik untuk menghindari transaksi menggunakan uang virtual atau uang digital yang juga dikenal dengan uang kripto ini. Peringatan ini tidak saja karena fluktuasi nilainya yang sangat spekulatif, juga karena keamanan transaksinya. Sebagaimana diketahui bahwa digital aset ini menarik banyak investor untuk terjun didalamnya karena nilainya yang bisa mendapatkan keuntungan berlipat ganda seiring waktu.
Diantara negera G-20 jepang adalah negara yang paling pro mata uang kripto. Kejadian ini tentu akan mendorong otoritas setempat untuk mengantisipasinya dengan regulasi yang semakin ketat agar keamanan investasi di sektor ini bisa pulih dan bahkan semakin meningkat.
Sementara itu salah satu analis keuangan forbes.com juga melaporkan terkait kejadian tersebut. Pihak Perusahaan tersebut masih memeriksa berapa banyak pelanggan yang terpengaruh, dan belum ditetapkan apakah terobosan illegal tersebut telah diluncurkan dari dalam Jepang atau negara lain.
[TFA