Natalius Pigai Sayangkan Perpecahan dalam Tubuh Alumni 212

Natalius Pigai menduga, pecahnya alumni 212 lantaran ada pihak yang menginginkan ummat Islam terbelah.

Natalius Pigai Sayangkan Perpecahan dalam Tubuh Alumni 212
Foto: dok. istimewa

MONITORDAY.COM, Jakarta - Mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai menyayangkan perpecahan yang terjadi di tubuh Alumni 212. Ia khawatir persatuan ummat Islam ikut terbelah.

Menurutnya, Gerakan 212 pada 2016 silam adalah simbol gerakan persatuan ummat. Dia menduga, pecahnya alumni 212 lantaran ada pihak yang menginginkan ummat Islam terbelah.

"Era 2016, 2017 adalah era keemasan ummat Islam bersatu. Masuk 2018 ummat Islam berpotensi hancur atau dihancurkan karena 212 episentrum persatuan sudah bercabang cabang," ujarnya dalam Diskusi Kebangsaan Presidium Alumni 212 di Tebet Timur Dalam, Jakarta Selatan, Rabu (31/1/2018).

Pigai berharap, para aktifis yang lahir dari gerakan 212 dapat kembali berhimpun dalam satu nama. Apalagi Habib Rizieq sebagai episentrum gerakan 212 tetap menjadi rujukan.

"Kalau semua tempatkan beliau sebagai penasihat tertinggi ngapain pecah-pecah. Sudah jadi satu aja, satu komando saja. Perintahnya satu. Dengan demikian orang mau hancurkan kita susah," kata Pigai.

Pigai pun tak ingin jika massa gerakan 212 justru dimanfaatkan untuk mendulang prestasi politik, terlebih pada kontestasi Pilkada 2018 dan Pemilu 2019.

"Jangan sampai ummat silam dipakai pada momentum politik. Kita ingin dorong kekuatan Islam rebut kekuasaan dalam konteks tempatkan aktifis Islam di lingkaran kekuasaan," imbuhnya.

 

[Suandri Ansah]