Menjadi Karyawan Teladan
Ada salah kaprah di masyarakat bahwa karyawan adalah pesuruh yang hanya menjalankan perintah atasan.

MONDAYREVIEW.COM – Diskursus di masyarakat seringkali lebih banyak membahas mengenai wirausaha dibanding dengan karyawan. Hal ini wajar mengingat kewirausahaan merupakan salah satu factor penting dalam kemajuan suatu bangsa. Tumbuhnya semangat kewirausahaan diyakini bisa membawa pertumbuhan ekonomi. Menjadi pengusaha juga cenderung terlihat lebih gagah dan menarik dibanding dengan menjadi karyawan. Menjadi pengusaha identic menjadi boss, sementara karyawan identic dengan disuruh-suruh. Oleh karena itu lebih banyak yang membahas bagaimana menjadi pengusaha hebat dibanding dengan karyawan teladan.
Sayangnya banyak yang belum menyadari, bahwa keberhasilan seorang pengusaha tergantung juga oleh kualitas karyawannya. Sehebat apapun pengusaha, jika karyawannya tidak berkualitas, maka usahanya tidak akan berjalan sebagaimana mestinya. Namun karyawan teladan bisa memajukan sebuah bisnis perusahaan. Ada salah kaprah di masyarakat bahwa karyawan adalah pesuruh yang hanya menjalankan perintah atasan. Walaupun ada benarnya, namun karyawan sejati tidak hanya pesuruh, melainkan juga harus mempunyai inisiatif berdasarkan keilmuannya. Inilah hakikat karyawan sebenarnya, yakni seperti namanya adalah seorang yang menghasilkan karya.
Banyak juga salah kaprah bahwa karyawan tidak mungkin kaya. Ini benar jika kaya dimaknai seperti konglomerat. Namun jika kaya di sini berkecukupan bahkan berkelebihan maka bisa saja, namun jumlah karyawan yang mencapai level ini relative sedikit. Yakni karyawan dengan gaji dua digit atau 3 digit. Karyawan dalam level ini biasanya sudah pada level pimpinan, jika tidak maka biasanya mempunyai keahlian yang sangat tinggi sehingga bisa dibayar sangat mahal. Intinya adalah seorang karyawan jika mempunyai skill dan kapasitas yang tinggi, dia akan dihargai tinggi juga.
Salah stau contoh karyawan teladan adalah Andy Rubin, pencipta sistem operasi android. Andy berkarir sebagai karyawan sejak awal. Dia berpindah dari satu perusahaan kepada perusahaan lain dan mengerjakan hal yang disukainya yakni teknologi. Akhirnya dia berhasil menciptakan mahakarya yakni android. Hasil karyanya dibeli google dan dia diangkat menjadi salah satu pimpinan di google. Sampai hari ini Andy terus mengembangkan teknologi terkini untuk masa depan.
Andy Rubin menjadi contoh bahwa menjadi karyawan bisa menjadi sukses dan tidak menghalangi kreatifitas selama ada kemauan dan ketekunan. Oleh karena itu dibanding dengan mengeluh, bagi seorang yang sekarang ditakdirkan menjadi karyawan hendaknya bisa bersyukur dan meningkatkan kapasitas serta life skill. Jadi karyawan tidak hina dan tidak buruk, namun merupakan peluang untuk meraih kesuksesan.
Dalam peribahasa Jawa, disebutkan bahwa urip iku sawang sinawang, dalam hidup kita ini suka saling melihat satu sama lain. Seringkali rumput tetangga lebih hijau dibanding dengan rumput sendiri. Karyawan melihat seorang pengusaha hidupnya lebih enak karena tinggal menyuruh orang bekerja. Namun pengusaha justru melihat karyawan lebih enak, karena tidak harus menanggung resiko jika perusahaan rugi. Oleh karena itu diperlukan rasa syukur atas peran masing-masing. Tak hanya itu, perlu terus-menerus meningkatkan kapasitas diri untuk mencapai kesuksesan.