Mengenal Ethiopia, Negeri Yang Kembali Didera Konflik
Kita patut prihatin. Ethiopia yang sedang menanjak secara ekonomi kini kembali didera konflik yang mungkin saja akan bermuara pada perang saudara. Pemberontakan di Provinsi Tigray yang terletak di bagian utara negeri itu telah menelan banyak korban jiwa. Hari-hari ini Penguasa Ethiopia tengah berusaha merebut Me’kele, ibu kota pemberontakan.

MONDAYREVIEW.COM - Kita patut prihatin. Ethiopia yang sedang menanjak secara ekonomi kini kembali didera konflik yang mungkin saja akan bermuara pada perang saudara. Pemberontakan di Provinsi Tigray yang terletak di bagian utara negeri itu telah menelan banyak korban jiwa. Hari-hari ini Penguasa Ethiopia tengah berusaha merebut Me’kele, ibu kota pemberontakan.
Dua puluh tahun lalu Ethiopia telah mengakhiri konflik dengan Eritrea. Medan tempur terdepan perang 1998-2000 itu juga di Tigray. Konflik Tigray adalah konflik bersenjata berkelanjutan yang dimulai pada 4 November 2020 di Region Tigray yang merupakan wilayah negara Etiopia, antara pasukan khusus Region Tigray (yang dipimpin oleh Front Pembebasan Rakyat Tigray) dan Angkatan Pertahanan Nasional Ethiopia, di kubu aliansi dengan pasukan khusus Region Amhara. Serangan roket telah menyebar ke negara tetangga Eritrea.
Konflik tersebut berasal dari upaya Perdana Menteri Abiy Ahmed untuk menjauhkan politik negara dari federalisme etnis, yang memberikan penentuan nasib sendiri kepada kelompok etnis individu yang telah terpinggirkan sebelumnya.
Abiy Ahmed membubarkan dan menggabungkan Front Demokrasi Revolusioner Rakyat Ethiopia (EPRDF), sebuah koalisi dari 4 partai berbasis etnis yang telah memerintah Ethiopia selama 30 tahun sebelum dia berkuasa, menjadi satu partai yang disebut Partai Kemakmuran. Demikian menurut catatan wikipedia.
Namun, Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF), anggota utama koalisi sebelumnya, menolak untuk bergabung dengan partai baru tersebut, sehingga menimbulkan ketegangan di antara keduanya. Perselisihan meningkat saat pemilihan umum di Tigray diadakan pada bulan September bertentangan dengan pemerintah federal, yang telah menunda pemilihan nasional karena Pandemi COVID-19 yang masih berlangsung.
Penyebab langsung dari konflik tersebut adalah dugaan serangan pada tanggal 4 November 2020, yang diluncurkan oleh pasukan keamanan regional Tigray di markas Komando Utara Angkatan Pertahanan Nasional Ethiopia (ENDF) milik Pemerintah Ethiopia.
Dunia turut prihatin. Perdamaian merusak harapan untuk maju and tumbuh. Korban jiwa dan harta tak terelakkan. Banyak warga yang terjepit dan tak mampu keluar dari area konflik.
Padahal Ethiopia sedang tumbuh pesat. Penduduknya nomor dua di Afrika setelah Nigeria. Ada cukup kekayaan alam. Pun bendungan terbesar yang di masa kolonial hanya mengairi Sudan dan Mesir kini telah memberikan kehidupan baru bagi penduduknya.
Dunia pernah terhenyak kala Ethiopia dilanda musibah kelaparan paling tragis. Hal itu juga diperparah oleh konflik dengan negara tetangganya Eritrea. Kini mereka telah berdamai. Dan sang Perdana Menteri yang mempelopori perdamaian kedua negara itu mendapat Nobel Perdamaian.
Kini Ethiopia memang menjadi negara landlock alias tak punya garis pantai. Hampir seluruh garis pantai terdekat adalah milik Eritrea. Fasilitas pelabuhan Djibouti yang menjadi andalannya untuk kegiatan ekspor-impor.
Lain ladang lain belalang lain lubuk lain ikannya. Ethiopia adalah negara yang penuh dengan festival semarak dan penuh warna. Salah satu festival terbesarnya adalah Timket yaitu festival tahunan selama tiga hari yang menghormati baptisan Yesus Kristus di sungai Yordan. Biasanya ribuan penduduk setempat mengenakan pakaian tradisional putih untuk mengikuti festival.
Tempat kelahiran gerakan Rastafara. Mungkin banyak yang berpikir gerakan Rastafara berasal dari Jamaika. Padahal nyatanya tidak demikian. Gerakan ini memang berkembang di Jamaika tapi Tanah Air spiritualnya sebenarnya adalah Ethiopia. Dalam bahasa Amharik, 'ras' adalah sebutan yang mirip dengan kepala suku, dan 'tafari' nama pertama Kaisar Haile Selassie I. Pada dasarnya gerakan ini menempatkan Selassie sebagai inkarnasi Tuhan.
Beberapa temuan arkeologis di wilayah Afar Ethiopia membuktikan negara tersebut adalah tempat peradaban dimulai. Pada tahun 1972, Donald Johanson dan Tim D. White menemukan Lucy, kerangka hominid berusia 3,2 juta tahun.
Beberapa masakan Ethiopia dikenal paling lezat, paling sehat, dan paling beragam di benua ini. Selain itu, negara ini merupakan surga bagi vegetarian. Alasannya sederhana karena sebagian besar orang Etiopia mengikuti rangkaian kekristenan ortodoks tertentu yang melarang makan produk hewani apa pun pada hari Rabu dan Jumat. Sejumlah restoran pun cenderung selalu memiliki semur vegan yang pedas dan lezat.