Mendorong UMKM untuk Sadar Branding

2018 adalah tahun promosi bagi UMKM, dan semakin banyak UMKM sadar branding akan semakin berdaya saing.

Mendorong UMKM untuk Sadar Branding
sumber foto : entepreneurhub.id

 

Perkembangan dan Kontribusi UMKM

Pertumbuhan ekonomi ditargetkan sebesar 5,4% dalan APBN 2018 sesuai rilis Kementerian Keuangan 2017. Angka yang oleh sebagian kalangan dinilai memerlukan kerja keras untuk dicapai. Salah satu yang diharapkan bisa berperan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi adalah UMKM.  

Data perkembangan UKM dari tahun ke tahun menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Kontribusi UMKM terhadap pertumbuhan ekonomi pada tahun ini diperkirakan  akan mencapai 0,378% menurut perhitungan Bank Indonesia (BI).

Catatan Kadin (Kamar Dagang Indonesia), kontribusi sektor UMKM terhadap produk domestik bruto meningkat 57,84% menjadi 60,34% dalam lima tahun terakhir. Berbagai program dan kebijakan dilakukan untuk mendorong pertumbuhan dan kinerja keuangan UMKM agar bisa memberikan kontribusi yang semakin signifikan.  

Serapan tenaga kerja di sektor ini juga meningkat dari 96,99% menjadi 97,22% pada periode yang sama. Data dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah pada tahun 2014, terdapat sekitar 57,8 juta pelaku UMKM di Indonesia.  Angka ini menunjukkan betapa UMKM adalah denyut nadi ekonomi rakyat. Dari 260 juta penduduk Indonesia, sebagian besar ditopang oleh usaha mikro, kecil, dan menengah.

Peran yang cukup besar bagi perekonomian nasional Selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja, UMKM juga berperan dalam mendistribusikan hasil-hasil pembangunan. Sebagai negara kepulauan yang memiliki luas wilayah yang besar, sumbanagan UMKM dalam layanan atau distribusi produk sangat signifikan membantu gerak laju perekonomian nasional.   

Selama ini UMKM telah memberikan kontribusi pada Produk Domestik Bruto (PBD) sebesar 57-60% dan tingkat penyerapan tenaga kerja sekitar 97% dari seluruh tenaga kerja nasional menurut data yang dirilis tahun 2015 dalam Profil Bisnis UMKM oleh LPPI dan BI .

 

Strategi Mendorong Kinerja UMKM

Tahun 2018 ini dalam strategi perdagangan UMKM yang dirancang Smesco sebagai salah satu lembaga yang memiliki perhatian penuh di dalamnya, adalah tahapan promosi. Promosi besar-besaran melalui media massa dan media sosial. Tahap ini menyusul tahap sebelumnya yang menitik beratkan pada langkah penguatan investasi.  

Secara garis besar hal yang harus dipahami oleh para pemangku kepentingan dalam UMKM adalah memahami produk. Produk sebagaimana yang dirumuskan oleh Kotler dan Keller adalah  segala sesuatu yang disediakan pasar untuk memenuhi kebutuhan. Barang fisik, jasa, pengalaman, event, SDM, tempat/ lokasi, properti, organisasi, informasi, dan gagasan-gagasan.  

Ragam produk pun mencakup dari layanan hotel, penerbangan, kursus bahasa hingga pakaian, makanan, perlengkapan sehari-hari, dan lain sebagainya.

Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Dan usaha yang berdiri sendiri.

Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.”

Usaha menghasilkan produk. Agar produk bisa bersaing di pasaran, disamping ketersediaan dan kualitasnya, tentu memerlukan strategi dagang. Dan bagian dari strategi itu adalah branding.

Produk itulah yang membutuhkan sentuhan penguatan branding. Semakin banyak UMKM yang sadar brading akan semakin bagus. Kepedulian para pakar dan penyedia jasa terkait branding produk dalam mengedukasi UMKM sangat berarti. Dalam definisi American Marketing Association, Brand yang bermakna sebuah nama, istilah, desain, simbol, atau fitur lainnya yang identik dengan seorang penjual barang atau jasa dan membedakannya dari penjual lainnya.

Sejauhmana pemangku kepentingan UMKM mulai sadar branding? Dan bagaimana memperkuat edukasi pelaku dan pasar tentang pentingnya branding bagi UMKM? Tentu jawabannya ada pada keseriusan semua fihak untuk meneguhkan komitmennya sekaligus mengimplementasikannya dengan ketekunan.