Membedah Gagasan Korporasi Perunggasan

MONITORDAY.COM - Jika industri perunggasan dikelola dalam format korporasi diharapkan akan lebih efisien dan berdaya saing. Bibit dan pakan yang dikelola korporasi di satu sisi boleh dikata selalu ‘menang’ dalam perang dagang. Sementara para peternak dan mereka yang berada dalam rantai pasok hingga ke konsumen end-user harus berjibaku dengan risiko.
Di saat pandemi industri yang terkait dengan komoditas pangan relatif bertahan. Potensi produksi dan kebutuhan daging ayam ras tahun 2021. Diperkirakan tahun 2021 kebutuhan ayam sebanyak 3,19 juta ton atau setara 2,7 miliar ekor ayam hidup.
Potensi produksi daging ayam tahun 2021 sebanyak 4.034.794 ton atau setara livebird sebanyak 3.439.721.659 ekor. Sedangkan proyeksi kebutuhan daging ayam ras tahun 2021 sebanyak 3.198.920 ton atau setara livebird 2.727.126.918 ekor. Demikian menurut Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak, Ditjen PKH, Sugiono.
Dari kalkulasi tersebut kita bisa lihat proyeksinya akan terjadi surplus daging ayam tahun 2021 kumulatif sebanyak 835.874 ton.
Tak dapat dipungkiri bahwa salah satu sumber pangan paling populer adalah telur dan daging ayam. Hampir di semua pasar tradisional ada pedagang komoditas ini. Hal ini menunjukkan bahwa salah satu sumber protein hewani ditopang oleh industri unggas rakyat. Kontribusinya nyata bagi sektor perekonomian dengan menyerap tenaga kerja sekitar 2 juta orang.
Nasib konsumen dan peternak unggas sama labilnya. Pada saat tertentu harga komoditas ini melambung dan di saat lain terperosok. Tak jarang harga di tingkat produsen anjlok sementara harga di tingkat konsumen tak banyak beranjak turun. Hal ini tentu memerlukan kebijakan dari pemerintah untuk menstabilkan harga bibit ayam (day old chicken/DOC). Kementerian Perdagangan diharapkan dapat menetapkan harga batas atas untuk DOC.
Pakan unggas juga terhitung mahal dalam struktur biaya ekonomi perunggasan. Aturan untuk menjaga harga jagung agar stabil. Meski kemarin sempat tinggi, saat ini harga jagung sudah turun ke kisaran Rp5000 per kg.
Dalam produksi pakan unggas, sekitar 40-50 persen dari formulasi adalah jagung. Berdasarkan laporan, jumlah jagung yang diserap industri pakan tahun 2020 sebesar 6,71 juta ton dan diperkirakan pada tahun 2021 sebesar 7,84 juta ton.
Penggunaan jagung untuk peternak mandiri dan peternakan lainnya, total jagung yang dibutuhkan oleh sub sektor peternakan tahun 2021 sebesar 11,56 juta ton.
Hulu hingga hilir dan Korporasi
Dalam industri, tentunya harus dipikirkan hulu hingga hilirnya. Ada pengolahan awal dan akhir, harus juga dipikirkan pasarnya. Untuk meningkatkan skala ekonomi dan meningkatkan efisiensi dalam produksi maka industri perunggasan perlu melebur dalam korporasi.
Khalayak sering kali melihat korporasi sebagai industri modern dan besar sementara koperasi sebagai usaha kecil yang kurang bergengsi. Padahal dalam banyak contoh koperasi telah tumbuh menjadi entitas bisnis yang modern, maju, dan kuat. Korporasi dan koperasi sama-sama dibutuhkan dalam mengembangkan perekonomian nasional. Koperasi harus dikembalikan pada nilai-nilai dasar kerjasama. Korporasi juga harus dikembangkan agar dapat bersaing dengan sehat.
Korporasi menurut hukum pidana Indonesia tidak sama dengan pengertian korporasi dalam perdata. Di mana, menurut hukum pidana lebih luas daripada pengertian menurut hukum perdata. Menurut hukum pidana, firma, perseroan komanditer atau CV, dan persekutuan atau maatschap juga termasuk korporasi.
Menurut hukum perdata, lingkup korporasi adalah subjek hukum, yaitu yang dapat atau yang berwenang melakukan perbuatan hukum dalam bidang hukum perdata, seperti membuat perjanjian, terdiri atas dua jenis, yaitu orang perseorangan (manusia atau natural person) dan badan hukum (legal person).
Sehingga menurut hukum perdata ialah badan hukum (legal person). Badan hukum antara lain perseroan terbatas, yayasan, koperasi, atau perkumpulan yang telah disahkan sebagai badan hukum yang digolongkan sebagai korporasi.
Salah satu bentuk korporasi dalam industri unggas adalah memproduksi jagung sendiri. Jadi para peternak tidak lagi perlu tergantung dengan pasokan dari luar.
Pemerintah akan terus mendukung pengembangan korporasi untuk meningkatkan kinerja industri perunggasan rakyat.
Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan akan memberikan bantuan sarana produksi (saprodi) budidaya jagung kepada Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar).