Media Sosialmu, ‘Harimaumu’

Akankah misalnya dalam konteks imigrasi AS, sikap nilai yang kita anut, serta kritikan terhadap Amerika Serikat menyebabkan seseorang urung datang ke negeri Paman Sam?

Media Sosialmu, ‘Harimaumu’
Media sosial

MONDAYREVIEW.COM – Beberapa perusahaan telah menerapkan penyertaan media sosial sebagai salah satu hal yang dianalisa dalam penerimaan pegawai baru. Di ranah media sosial memang sedikit banyak terungkap mengenai siapa diri kita.

Baru-baru ini peraturan baru imigrasi AS mengesahkan bahwa petugas bandara berkenan mengecek akun media sosial warga negara asing sebelum masuk ke wilayahnya. Seperti dilansir Reuters, aturan baru tersebut mewajibkan siapa pun yang masuk ke AS menunjukkan akun media sosial yang mereka miliki sampai lima tahun ke belakang. Aturan baru tersebut tertuang dalam jenis kuesioner baru yang harus diisi oleh pengaju visa berkunjung ke AS.

Dalam hal ini pihak Amerika Serikat beralasan keamanan negaranya merupakan prioritas. Dengan dua sampel yakni perusahaan dan pihak imigrasi AS yang dapat mengecek akun media sosial, maka tepatlah jika dikatakan ‘media sosialmu, harimaumu’. Seberapa positifkah konten dari akun media sosial kita? Di sisi lain pengecekan media sosial juga menggelitik bagi kebebasan berekspresi dan kritik. Bukankah terkadang kita mengkritisi dan mengurai ekspresi melalui media sosial? Akankah misalnya dalam konteks imigrasi AS, sikap nilai yang kita anut, serta kritikan terhadap Amerika Serikat menyebabkan seseorang urung datang ke negeri Paman Sam?