1 Tahun Jokowi-Makruf: Berjuang Melawan Pandemi

Tahun pertama Presiden Jokowi dihabiskan oleh penanganan pandemi.

1 Tahun Jokowi-Makruf: Berjuang Melawan Pandemi
Sumber gambar: antaranews.com

MONDAYREVIEW.COM – 20 Oktober 2019 adalah tanggal dilantiknya Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Makruf Amien setelah memenangkan Pemilu 2019. Hari ini tepat satu tahun masa pemerintahan Jokowi pada periode kedua. Dalam visi dan misinya, periode kedua Jokowi akan diisi oleh program peningkatan kualitas SDM di Indonesia. Hal ini merupakan kelanjutan dari periode pertama yang melakukan prioritas program pembangunan infrastruktur. Diharapkan dengan terbangunnya SDM Indonesia yang berkualitas, Indonesia dapat sukses memanfaatkan bonus demografi yang menjadi sumber kemajuan bangsa.

Namun baru beberapa bulan Jokowi-Makruf menjabat, takdir berkata lain. Dunia diserang oleh sebuah virus kasat mata yang berbahaya yakni covid-19. Virus ini memporak porandakan keseluruhan rencana pemerintah di berbagai negara. Mau tidak mau program prioritas pemerintah mesti diarahkan kepada penanganan covid-19. Pemerintah telah melaksanakan hal tersebut dengan membentuk gugus tugas covid-19 di bawah Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Gugus tugas ini berfungsi dalam pemantauan dan penanganan covid-19. Gugus tugas berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah guna menjalankan programnya.

Pemerintah pusat dan daerah pun mengeluarkan serangkaian kebijakan guna berjuang melawan pandemi. Dalam rangka menjaga kesehatan masyarakat, pemerintah mengeluarkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Dalam rangka memulihkan ekonomi masyarakat pemerintah mengeluarkan kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Pemerintah pun memberlakukan new normal untuk kembali menggerakkan ekonomi masyarakat. Hari ini covid-19 di Indonesia belum berakhir, namun kerja-kerja pemerintah juga tidak berakhir.

Dalam satu tahun Jokowi-Makruf, muncul aspirasi guna mengevaluasi kinerja Jokowi-Makruf. Hal ini sangat normal dalam negara demokrasi dimana penguasa merupakan pemegang mandat rakyat. Rakyat berhak untuk menilai baik dan buruk kinerja para wakilnya di legislative maupun para pejabat di eksekutif. Aksi evaluasi ini dilakukan dalam berbagai cara, bagi mahasiswa demonstrasi masih menjadi pilihan yang seksi. Sementara bagi komponen masyarakat lainnya diskusi dan seminar menjadi salah satu cara alternatif.

Namun ada satu hal yang mesti diingat, yakni tahun pertama Presiden Jokowi dihabiskan oleh penanganan pandemic. Oleh karena itu cara yang cukup fair dalam menilai keberhasilan tahun pertama ini adalah keberhasilan dalam penanganan pandemic. Lantas apakah pemerintah berhasil mengatasi pandemic? Jika kita mau objektif, jawabannya adalah pemerintah sudah bekerja dengan beragam catatan. Selama ini pemerintah sudah melakukan berbagai upaya untuk kemaslahatan masyarakat. Bahkan mengambil keputusan yang tidak popular seperti pemberlakuan new normal. Hal ini perlu kita apresiasi.

Tentu saja masih banyak catatan yang perlu dievaluasi dan diperbaiki oleh pemerintah ke depannya. Misalnya soal komunikasi para pejabat yang seringkali blunder dengan mengeluarkan pernyataan-pernyataan kontroversial. Hal ini perlu diperbaiki guna masyarakat tidak menjadi gaduh dengan suatu hal yang tidak penting. Pemerintah pun perlu memberikan teladan bagi masyarakatnya dalam penerapan protocol kesehatan. Jangan sampai masyarakat didisiplinkan sedemikian rupa, namun jajaran pemerintahan malah melanggarnya.  Dalam kondisi pandemic seperti ini, kita harus menghargai dan mengapresiasi apa yang telah dilakukan pemerintah. Namun bukan tanpa catatan. Catatan ini yang diharapkan bisa diperbaiki ke depannya.