Mahfud MD, Cawapres Jokowi Pilihan Milenial
Sisi ideal, sosial, real hitung-hitungan suara, Mahfud MD paling ideal.

TEKA-TEKI siapa sosok yang pantas mendampingi Presiden Jokowi di Pilpres 2019, belum juga terungkap. Sejumlah nama telah disorongkan. Beragam analisa, perkembangan, bahkan hitung-hitungkan politik juga sudah dilakukan sejumlah elite partai koalisi pendukung pemerintah. Namun hingga kini, belum juga ada kepastian siapa sebetulnya yang akan mendampingi Jokowi.
Ibarat bermain catur, masing-masing pihak saat ini memang saling menunggu langkah lawannya. Ini dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan strategi lawan yang kelak dilancarkan. Menunggu hingga hari terakhir pendaftaran terpaksa jadi pilihan.
Meski begitu, menarik untuk mereview hasil polling online alternative cawapres untuk Jokowi yang dilakukan oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI) beberapa waktu yang lalu. Dimana mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD mendapat suara terbanyak di netizen.
Survei online ini dilakukan pada 11 April-22 Mei 2018 di website PSI dengan total peserta polling 71.106 di 23 wilayah Indonesia, salah satunya Jakarta, Medan, Semarang, Bandung, Depok, hingga Ambon. Dari 12 nama yang diusung oleh PSI, Mahfud MD mendapat perolehan suara terbanyak yaitu 32 persen.
"Siapakah cawapres yang paling banyak didukung oleh peserta polling. 32 persen atau tertinggi itu mendukung kepada Pak Mahfud MD, sementara di urutan kedua, ketiga ada Bu Sri Mulyani, kemudian ada Pak Luhut dan seterusnya, Bu Susi dan Pak Moeldoko. Hasil Polling ini menunjukkan ternyata menang preferensi masyarakat lebih suka jika Pak Mahfud menjadi cawapres Pak Jokowi untuk periode kedua," kata Ketua Umum PSI Grace Natali di Kantor DPP PSI, KH Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Minggu (15/7/2018).
Menurut Grace, hasil survei ini kebanyakan dipilih oleh generasi muda dengan kisaran umur 25-34. Ia mengatakan, kebanyakan milenial memilih Mahfud karena sosok yang original di mata milenial.
"Jadi kebanyakan milenial generasi X. Setidaknya dari ini rasanya mengkonfirmasi juga bahwa anak-anak muda pun melihat Pak Mahfud ini tidak resisten bahkan mereka banyak yang memberikan suaranya setuju dengan Pak Mahfud MD. Buat kami memang ini titik temu yang baik," imbuh dia.
Grace menjelaskan, jika Jokowi memilih Mahfud yang berasal dari kalangan non partai ini tidak akan membuat partai lain tersinggung.
"Karena beliau profesional non-partai, karena dia non-partai, tidak akan ada salah satu partai tersinggung merasa tidak diambil misalnya kalau Pak Jokowi mengambil Pak Mahfud sebagai cawapres. Tentu berbeda kalau diambil dari partai koalisi, nanti ada yang merasa tidak terwakili. Dan akhirnya bisa membahayakan koalisi dan sebagainya," ucap dia.
"Kita lihat memang ini titik yang baik. PSI mendukung kombinasi Pak Jokowi dan Pak Mahfud. Meskipun siapapun yang akan dipilih Pak Jokowi kita akan dukung," sambung dia.
Ketua DPP PSI Tsamara Amany menuturkan, sosok Mahfud MD yang tegas dan to the point adalah sosok yang diinginkan oleh kaum milenial. Mahfud juga dianggap mampu meraup suara milenial jika disandingkan dengan Jokowi sebagai Wapres.
"Pak Mahfud adalah sosok yang original, orangnya to the point, tegas saja kalau ngomong. Jadi, anak muda itu suka sama tokoh yang original-original aja, enggak perlu tiba-tiba bergaya gitu mendadak milenial. Untuk meraup suara milenial, karena milenial bukan hanya soal gaya, tapi milenial anak muda itu juga soal substansi dan pak Mahfud memiliki Substansi itu," ungkap dia.
Survei PSI ini tentu saja mengacu pada kekuatan real milenial saat ini. Karena apabila hegemoni informasi terus dipertahankan, maka yang akan mendapatkan manfaatnya adalah para milenial yang saat Pilpres 2019 nanti menjadi pemilih yang cukup besar.
Mengacu pada survei Alvara Research pada 2016, penduduk usia 15-34 tahun mencapai 34,45 persen dari total populasi dan tentu saja akan bertambah pada tahun 2019. Data ini sesuai dengan data BPS yang menyatakan bahwa Indonesia memiliki 125,44 juta angkatan kerja produktif.
Dengan angka tersebut, maka posisi Generasi Milenial akan menjadi kekuatan tersendiri dalam konteks pilpres 2019 mendatang. Bahkan jika dibandingkan dengan pemilu 2014, maka jumlah ini nyaris sama dengan dengan jumlah suara sah ketika itu, yaitu 133 juta suara. Bayangkan jika semua generasi milenial memberikan hak pilihnya. Masa depan bangsa ini benar-benar ada di genggaman mereka.
Mengacu pada hasil polling online yang dilakukan PSI, maupun beberapa keunggulan yang dimiliki Mahfud MD, maka nyatalah sudah. Dengan pertimbangan sisi ideal, sosial, maupun real hitung-hitungan suara, peluang kemenangan Jokowi seandainya menggandeng Mahfud MD ada di depan mata.
M. Muchlas Rowie
Pegiat Literasi Digital dan Mantan Pengurus PP IRM