Leicester Jaga Asa Inggris di Liga Champions

Leicester pun menjaga asa klub Inggris di Liga Champions. Sebelumnya dua wakil Inggris telah rontok, yakni Tottenham Hotspur di fase grup dan Arsenal di babak 16 besar.

Leicester Jaga Asa Inggris di Liga Champions
Wes Morgan mencetak gol bagi Leicester City di Liga Champions (Sports Illustrated)

MONDAYREVIEW.COM – Baru pertama kali lolos ke Liga Champions, Leicester City telah memastikan melaju hingga delapan besar. Hal itu diraih setelah menang 2-0 di King Power Stadium, sehingga secara agregat menang 3-2 atas Sevilla.

Leicester pun menjaga asa klub Inggris di Liga Champions. Sebelumnya dua wakil Inggris telah rontok, yakni Tottenham Hotspur di fase grup dan Arsenal di babak 16 besar. Satu lagi wakil Inggris tersisa yakni Manchester City baru akan menghadapi Monaco di leg kedua pada Kamis dini hari nanti WIB.

Takluk di kandang Sevilla 1-2, Leicester lolos dikarenakan kemenangan kandang melalui gol Wes Morgan (menit ke-27) dan Marc Albrighton (menit ke-54). Kemenangan Leicester juga diwarnai dengan kartu merah Samir Nasri pada menit ke-74 setelah menanduk Jamie Vardy. Sevilla juga sempat mendapatkan peluang emas ketika mendapatkan penalti, namun eksekusi Steven N’Zonzi berhasil dipatahkan Kasper Schmeichel.

Leicester City sendiri seakan terlahir kembali di bawah asuhan pelatih Craig Shakespeare. Menggantikan Claudio Ranieri yang mengantarkan Si Rubah menjadi juara Liga Inggris, Shakespeare telah berhasil mempersembahkan tiga kemenangan beruntun. Laga di malam Champions juga menjadi pertama kalinya gawang Kasper Schmeichel perawan dalam 12 partai terakhir.

Sementara itu kebangkitan kembali Leicester telah menimbulkan sikap waspada dari pihak lawan. Seperti diperlihatkan oleh kapten Juventus Gianluigi Buffon yang justru mewanti-wanti Leicester dibandingkan tim mapan tradisional seperti Real Madrid, Barcelona, Bayern Munich.

“Siapa yang tidak saya inginkan untuk dilawan? Leicester,” tutur kiper berusia 38 tahun tersebut. “Mereka terlihat berbahaya dan tim yang bergairah yang dapat menimbulkan masalah bagi lawan yang mengambil inisiatif permainan. Kami harus bersiap agar tidak mengalami kekalahan,” imbuh Buffon seperti dilansir BBC.