Langkah Pertama Memulai Usaha

Jika terjadi resesi mungkin kita kehilangan pekerjaan atau pendapatan. Resesi memaksa kita berpikir untuk membuka bisnis sendiri, kita mungkin sudah mulai meminta saran dari kerabat dan teman tentang jenis usaha apa yang cocok. Ada begitu banyak tip untuk memulai bisnis baru di luar sana sehingga memilih mana yang akan diikuti bisa membingungkan.

Langkah Pertama Memulai Usaha
Menteri Koperasi UMKM Teten Masduki turun ke lapangan/ kemenkop

MONDAYREVIEW.COM – Jika terjadi resesi mungkin kita kehilangan pekerjaan atau pendapatan. Resesi memaksa kita berpikir untuk membuka bisnis sendiri, kita mungkin sudah mulai meminta saran dari kerabat dan teman tentang jenis usaha apa yang cocok. Ada begitu banyak tip untuk memulai bisnis baru di luar sana sehingga memilih mana yang akan diikuti bisa membingungkan.

Sebagai pengusaha berpengalaman, para mentor berpengalaman dapat memberi tahu kita bahwa tidak ada formula yang sempurna untuk memulai bisnis kecil. Kita telah mempelajari bahwa nasihat bisnis terbaik biasanya memaksa kita untuk berpikir dengan cara baru. Forbes telah menyusun daftar tips untuk memulai bisnis kita sendiri yang mungkin belum pernah kita dengar.

Membuka bisnis kita sendiri sering kali merupakan proses belajar sambil jalan. Namun, semakin banyak keputusan cerdas yang kita buat sejak dini, semakin besar peluang perusahaan kita untuk sukses. Jika kita memiliki ide wirausaha, coba sepuluh tip berikut.

#1. Mengatasi alasan

Langkah pertama dalam bisnis memang tak mudah bagi banyak orang. Lain halnya bila keadaan memaksa. Banyak orang bermimpi menjadi pengusaha, tetapi mereka tidak pernah melakukannya. Mereka dibebani dengan alasan dan ketakutan akan kegagalan. Dari uang ke waktu hingga tanggung jawab, kita dapat menghasilkan jutaan kasus jika tidak memulai bisnis.

Kita jadi ingat nasihat mendian Bob Sadino. Hadapi saja, menjadi bos bagi diri sendiri itu menakutkan. Dalam kebanyakan kasus, pemilik bisnis baru memiliki banyak kerugian dengan sedikit wawasan tentang peluang sukses mereka. Khawatir tentang risiko kepemilikan bisnis adalah hal yang wajar.

Tapi, alasan hanya memperlambat kita mencapai tujuan kita. Jika kita benar-benar ingin memulai bisnis, kita perlu mengatasi alasan mengapa kita merasa tidak dapat memulai bisnis dan menyingkirkannya. Temukan solusi untuk masalah tersebut daripada membiarkannya menahan kita.

#2. Menyerap segalanya

Dengarkan apa yang orang lain katakan — teman, keluarga, pakar, bahkan diri kita sendiri. Ketika datang ke hal-hal yang berkaitan dengan tujuan kewirausahaan kita, jadilah busa atau spons yang lentur. Saat kita belajar, mulailah memikirkan ide di kepala kita. Tuliskan semuanya. Buat catatan dari semua sumber daya yang kita temukan untuk mengembangkan rencana terperinci.

Saat kita memberi tahu orang-orang tentang startup kita, bacalah bahasa tubuh mereka. Apakah mereka menyukai gagasan itu? Atau, apakah mereka hanya bersikap baik dan benar-benar berpikir kita menuju ke arah yang salah? Dorong pendengar kita untuk jujur ??kepada kita. Opini kolektif yang didapat dari teman sebaya bisa menjadi cerminan bagaimana konsumen akan bereaksi.

Jangan abaikan kekuatan nasihat dari para ahli dan pemilik bisnis veteran. Orang-orang ini tahu secara langsung apa yang berhasil dan tidak. Pengusaha cerdas belajar dari kesalahan yang dilakukan pemilik bisnis lain.

#3. Jadilah solusi

Daripada memulai ide kita dengan apa yang akan dijual, pikirkan tentang apa yang akan diselesaikannya. Jauh lebih mudah untuk mendapatkan basis pelanggan yang solid saat bisnis kita sedang memperbaiki masalah. Startup kita harus mengisi lubang di pasar atau ceruk tertentu.

 

Misalnya, Mondayreview tidak membuat Patriot Software hanya karena Mondayreview menyukai software. Kita ingin menyelesaikan masalah yang dihadapi pemilik usaha kecil seperti Mondayreview. Setelah melakukan beberapa penelitian, Mondayreview menemukan bahwa Mondayreview dapat menyediakan software penggajian dan akuntansi yang mudah digunakan dan terjangkau.

Temukan alasan mengapa kita membuka bisnis kita sendiri. Memahami motif kita akan membantu kita menciptakan merek dan memasarkan perusahaan kita. Ketahui masalah apa yang dihadapi pelanggan target kita dan bagaimana kita bisa menyelesaikannya.

#4. Buat tetap sederhana

Jika kita seperti kebanyakan wirausahawan, kita memiliki ide bisnis dan kita siap untuk menjalankannya. Berhati-hatilah untuk tidak membiarkan konsep bola salju kita menjadi sesuatu yang terlalu rumit. kita bisa mendapatkan produk akhir yang mahal dan rumit yang tidak ingin dibeli oleh siapa pun.

Sebagai pemilik bisnis baru, cobalah untuk memulai dari yang kecil dan persempit fokus kita. Pelajari cara menguji ide bisnis kita. Ciptakan barang atau jasa yang sederhana dan berkualitas. Ide bisnis yang sukses harus memenuhi janji kepada pelanggan dan melebihi harapan.

Kurangi fitur yang tidak perlu yang mempermudah penawaran kita dan menghabiskan uang. Sebagai bisnis kecil, kita tidak membutuhkan semua lonceng dan peluit dari perusahaan raksasa. Akan lebih mudah untuk menambahkan bisnis kita seiring pertumbuhannya.