Kisah dari Kuba tentang Embargo dan Vaksin Mandiri

MONITORDAY.COM - Havana, ooh na-na/ Half of my heart is in Havana, ooh na-na/ He took me back to East Atlanta, na-na-na/ Oh, but my heart is in Havana/ There's somethin' 'bout his manners/ Havana, ooh-na-na
Lirik lagu yang mendunia itu berpadu dengan imaji tentang cerutu, rum, dan pantai yang mewakili ibukota Kuba yang eksotik. Cerita tentang Kuba tak lepas dari romantisme revolusi dan sosok El Commandante Fidel Castro. Tentang semangat kedaulatan dan kemandirian sebuah bangsa. Tentang negeri pulau yang letaknya sangat dekat dengan pantai Florida namun terpisahkan jauh secara ideologi dan politik dengan Negeri Paman Sam.
Hubungan diplomatik Indonesia dengan Kuba sangat dekat. Kedatangan Che Guevara sebagai utusan Fidel Castro dan kunjungan balasan Soekarno ke Havana menandai dimulainya hubungan kedua negara. Dari sisi politik Kuba selalu memberi dukungan politik termasuk ketika Indonesia akan menjadi anggota Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Hal tersebut disampaikan oleh Duta Besar RI untuk Kuba Nana Yuliana dalam Diskusi Virtual Kopi Pahit bertajuk Penanganan Pandemi di Kuba : Politik, Ekonomi dan Keselamatan Manusia bersama pada Senin 28 Juni 2021.
Sejak 1960 Amerika Serikat telah mengembargo Kuba yang salah satunya menghalangi transaksi perdagangan antara Indonesia dengan Kuba. Sidang Umum PBB kembali mendesak AS mencabut embargo atas Kuba. Pemerintah Biden akan mengambil sikap politik seperti pada masa Presiden Obama yang pernah berkunjung ke Havana untuk mencairkan hubungan kedua negara. Kualitas SDM menjadi kunci untuk bertahan di tengah tekanan embargo.
Menurut Dubes Nana Yuliana, Kuba memiliki layanan kesehatan dan pendidikan yang bagus. Sekolah dan kuliah semua gratis diselenggarakan oleh lembaga pendidikan milik negara. Rakyat harus pintar dan sehat. Pendidikan kedokteran sangat dianjurkan. Boleh dibilang over supply dokter hingga dikirim ke beberapa negara. Ada 30 ribu dokter Kuba di 67 negara.
Tak heran jika Kuba mampu mengembangkan vaksin sendiri - salah satunya adalah vaksin Abdala- dengan efikasi 92,28% dan mulai dikirim juga ke mitra utamanya Venezuela untuk mengatasi pandemi. Vaksin lain dinamai Soberana-02 dan Soberana Plus. Soberana artinya kedaulatan. Dari namanya semangat kemandirian dan kedaulatan sangat kuat dalam jiwa revolusioner rakyat Kuba.
Di Kuba aturan diterapkan dengan tegas. Denda yang cukup besar diberlakukan bagi mereka yang tidak menggunakan masker di tempat umum. Sementara bantuan makanan sejak dulu sebelum pandemi memang sudah didistribusikan oleh Pemerintah. Gaji di Kuba relatif kecil namun makanan, layanan pendidikan, dan layanan kesehatan disediakan secara gratis oleh negara.
Dari berbagai sumber dapat dilacak bahwa sejak Raul Castro pensiun Kuba diharapkan mampu melakukan reformasi ekonomi. Terutama untuk menggenjot produksi pangan. Berdasarkan data ekspor utama Indonesia ke Kuba adalah kertas, sabun, minyak hewan dan nabati, glassware, dan furnitur. Dari Kuba Indonesia mengimpor gula, produk farmasi, tembakau dan cerutu, peralatan mesin untuk rumah sakit, kulit mentah, dan minuman keras. Nilai total perdagangan kedua negara mencapai US$5,7 juta sampai dengan November 2020.