Kisah Cinta Maria Al-Qibthiyah dengan Rasulullah

Mendengar cerita yang begitu lengkap tentang sosok Rasulullah Maria dan Sirin dengan sukarela memeluk Islam dan meninggalkan keyakinan agama sebelumnya yaitu Kristen Goptik.

Kisah Cinta Maria Al-Qibthiyah dengan Rasulullah
Ilustrasi foto/net

MARIA Al-Qibthiyah adalah hadiah terindah dari raja Mesir untuk Rasulullah, Maria dan adiknya Sirin dihadiahkan  kepada Rasulullah sebagai bentuk penghormatan atas ajakan Rasulullah kepada raja Mesir Mauquqis untuk masuk Islam. Melalui Hatib ibn Abi Baltaah raja menolak secara halus  dengan  menghadiahkan Rasulullah budak wanita terbaik dan hasil tenunan terbaik dari Mesir. Maria sejatinya merasakan berat meninggalkan tanah air yang begitu dia cintai tetapi dalam perjalanan Hatib menghiburnnya dengan menceritkan sosok Rasulullah sebagai pribadi yang berakhlaq dan angun dalam budi pekertinya sembari mengajak Maria dan adiknya Sirin masuk Islam.

Mendengar cerita yang begitu lengkap tentang sosok Rasulullah Maria dan Sirin dengan sukarela memeluk Islam dan meninggalkan keyakinan agama sebelumnya yaitu Kristen Goptik. Begitu memasuki kota Madinah Rasulullah menerima surat dari raja dan juga hadiah budak wanita yang cantik dan putih serta halus budi pekertinya. Kecantikan Maria diakui oleh sayidah Siti Aisyah,“aku tidak pernah melihat seorang wanita melebihi kecantikan Maria”.

Maria pun diambil oleh Rasulullah sebagai miliknya dan Sirin diberikan kepada Hasan bin tsabit untuk dijadikan Istri. Rasullulah membebaskan Maria sebagai budak dan kemudian menjadikannya sebagai Istri. Dalam kehidupan pernikahan  merasakan perhatian dan kasih sayang dari Rasulullah SAW, hatinya menjadi tentram dan jiwanya menjadi tenang. Ia rela untuk dibuatkan hijab meskipun ia seorang yang asing, yang tidak memiliki ayah dan ibu yang akan mengunjunginya selain saudarinya sirin yang selalu datang dari waktu ke waktu untuk saling bertukar cerita.

Maria telah melalui tahun kedua dalam kehidupan Rasulullah SAW. Selama itu beliau tidak pernah menghadapi kesukaran yang ditimbulkan oleh Maria. Demikian juga Maria  kepada Rasulullah SAW pun sangat berbakti sehingga tidak ada satupun petunjuk dari Rasulullah  yang tidak diindahkan olehnya. Meskipun ia bukan Ummul Mukminin, hanya Sariyyah, akan tetapi dengan kerelaan hati Maria berhijab  sebagaimana diminta Rasul untuk berhijab seperti para istri Nabi SAW yang lain.