Ketua MPR: Karena Beda Pilihan Politik Dicap Tidak Pancasilais

Tidak tepat jika dikatakan agama, kebangsaan dan negara harus dipisahkan.

Ketua MPR: Karena Beda Pilihan Politik Dicap Tidak Pancasilais
Istimewa

MONDAYREVIEW.COM- Ketua MPR RI,  Zulkifli Hasan menyayangkan jika karena berbeda pilihan politik dianggap Pancasialis atau tidak Pancasialis. Baginya, apabila indikator tersebut menjadi penilaian justru akan menyudutkan dan memecah belah masyarakat.

"Jangan karena beda pilihan politik lalu dicap tidak Pancasilais,” katanya di hadapan jamaah Majlis Tafsir Al-Qur'an (MTA) Pusat di Banjarsari, Surakarta (Minggu, 28/5).

Selain itu, Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasionla (PAN) ini juga mengatakan jangan mudah menuduh umat Islam yang menggelar perkumpulan atau pengajian dianggap sebagai golongan radikal. “Jangan sampai lagi ada pengajian seperti ini juga dibilang radikal, intoleran dan lain-lain," sindirnya.

Menurutnya bahwa setiap warga negara Indonesia dijamin leluasa dalam menjalankan ibadah sesuai dengan kepercayaan masing-masing. "Ketuhanan Yang Maha Esa, artinya negara ini negara yang ber-Tuhan dan menolak paham anti Tuhan," tegasnya.

Lebih lanjut dia mengungkapkan bahwa peran umat Islam dan ulama dalam membantu memerdekakan bangsa Indonesia tidak terbantahkan. Maka dari itu, tidak tepat jika dikatakan agama, kebangsaan dan negara harus dipisahkan. "Tidak tepat kalau harus dipisah. Apalagi kalau mempersalahkan itu,"katanya.