Kesedihan Umar Dan Solusi Rasulullah SAW

Kesedihan Umar Dan Solusi Rasulullah SAW
Ilustrasi Umar bin Khattab

MONITORDAY.COM - Setelah perang Badar, beberapa wanita menjadi janda karena suaminya gugur. Rasulullah ﷺ berusaha meringankan beban para wanita itu dengan memberikan santunan dari hasil rampasan perang. Bagi wanita yang masih muda, Rasulullah ﷺ berusaha menikahkan mereka dengan sahabat lain yang mampu.

Hafshah putri Umar Bin Khattab, adalah salah seorang wanita muda yang ditinggali suaminya yang telah syahid. Umar tentu sangat sedih memikirkan nasib putrinya. Maka, ia pun pergi menemui Utsman bin Affan dan bertanya apakah Utsman bersedia menikahi Hafshah?

"Maaf, saya sedang tidak bersedia untuk menikah lagi." demikian jawab Utsman.

Umar kemudian mendatangi Abu Bakar dan bertanya apakah Abu Bakar bersedia menikahi Hafshah. Namun, Abu Bakar diam saja. Dengan sedih, Umar Bin Khattab menemui Rasulullah ﷺ dan mengadukan nasib Hafshah serta penolakan kedua sahabatnya itu.

Rasulullah ﷺ tersenyum menghibur,
"Hafshah akan menikah dengan orang yang lebih baik daripada Abu Bakar dan Utsman."

Umar Bin Khattab menatap Rasulullah tidak mengerti. Siapakah yang lebih baik daripada Abu Bakar dan Utsman?

Ternyata, Rasulullah sendiri yang melamar Hafshah.

Subhanallah, saat itu juga, perasaan Umar Bin Khattab meluap dengan kegembiraan yang tidak terlukiskan. Di tengah perjalanan pulang, ia bertemu Abu Bakar dan menyampaikan berita gembira itu.

Abu Bakat berkata:
"Memang, Rasulullah sudah pernah membicarakan hal itu kepadaku. Karena itu, aku tidak ingin membuka rahasianya. Andaikata saja beliau tidak meminang Hafshah, sudah tentu akulah yang akan memperistrinya," demikian jawab Abu Bakar.

Setelah Hafshah menjadi istri Rasulullah ﷺ maka saat itu Ibu kaum muslimin pun menjadi tiga orang:

Saudah, Aisyah, dan Hafshah. Rasulullah ﷺ menetap di tempat ketiganya secara bergantian.
Pada pagi hari, mereka semua berkumpul untuk mendengar nasihat Rasulullah ﷺ.
Pada Sore harinya, mereka kembali berkumpul dan menceritakan semua yang mereka alami hari itu. Hal demikian menambah indah suasana rumah Rasulullah ﷺ.

Sejak saat itu Umar Bin Khattab dengan gencar menganjurkan para sahabat yang lain agar mau menikahi para janda syuhada.