Kerja Sama Apik Kemendikbud & PB Forki Berbuah Prestasi di Ajang Karate Internasional

Aset buat mereka karena sudah memiliki pengalaman internasional.

Kerja Sama Apik Kemendikbud & PB Forki Berbuah Prestasi di Ajang Karate Internasional
Direktur Pembinaan SMP Supriano bersama peserta Coupe Internationale de Kayl dan guru SMPN 19 Jakarta (ditpsmp)

MONDAYREVIEW.COM - Indonesia memiliki rekam jejak yang baik di ajang internasional cabang olahraga karate. Pada The 31st Coupe Internationale de Kayl 2017, tim Merah Putih mendapatkan 4 medali emas, 3 medali perak, 2 medali perunggu. Tim Indonesia diwakili oleh para pelajar SMP alumnus Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) SMP 2017. Bukan pada tahun ini saja Indonesia berjaya. Pada tahun 2014 (the 5th Basel Open Masters) Indonesia meraih 6 medali emas, 1 medali perak. Pada tahun 2015 (the 29th Coupe Internationale de Kayl) Indonesia merengkuh 4 medali emas, 2 medali perak, 5 medali perunggu. Pada tahun 2016 (The 7th Basel Open Masters) Indonesia mendapatkan 6 medali emas, 3 medali perak, 3 medali perunggu.

“Event ini setiap tahun. Ini yang ketiga puluh satu kali dilaksanakan. Diikuti lebih dari 80 klub dari beberapa negara. Dan alhamdulillah kita peringkat keempat dalam perolehan medali. Kita mengalahkan beberapa negara yang kita anggap kuat. Ini saya rasa berkat mereka latihan yang cukup serius. Memang kita siapkan, kita lakukan TC persiapan mereka sebelum berangkat,” kata Direktur Pembinaan SMP, Supriano kepada awak media di bandar udara Soekarno-Hatta, Rabu (18/10).

Di Training Center (TC) selama dua pekan, selain teknik, sisi mental keenam wakil Indonesia tersebut digembleng. Training Center juga menunjukkan kerja sama yang apik antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dengan Pengurus Besar (PB) cabang olahraga.

“Sejak kegiatan O2SN itu sudah bekerja sama dengan PB, PB, khususnya Forki. Anak-anak ini menjadi aset. Biasanya mereka menjadi aset juga. Mereka akan dikembangkan juga, tetapi tergantung PB-nya sendiri yang akan melihat. Dan ini merupakan aset buat mereka karena sudah memiliki pengalaman internasional. Dengan KONI pun kita koordinasi bahwa betul kita ini olahraga pendidikan, tetapi output-nya tetap prestasi,” ungkap pria berkacamata ini.

Para peraih medali di event The 31st Coupe Internationale de Kayl 2017 mendapatkan apresiasi dari Kemendikbud diantaranya berupa uang pembinaan. Untuk medali emas mendapatkan Rp 12.500.000, medali perak memperoleh Rp 10.000.000, medali perunggu sebesar Rp 7.500.000.

“Saya rasa kita patut berbangga pada anak-anak kita khususnya anak SMP. Mereka telah bertanding yang luar biasa. Ini saya rasa suatu prestasi yang patut kita syukuri dan ini membuktikan anak-anak Indonesia luar biasa dan bendera Merah Putih berkibar di Luxemburg,” tutur Direktur Pembinaan SMP, Supriano seperti dilansir situs ditpsmp.