Kepala BKPM: Setiap Tahun Kita Harus Datangkan 20000 Tenaga Kerja Asing

MONITORDAY.COM - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Thomas Lembong tidak menampik bertambahnya jumlah tenaga kerja asing (TKA) di Indonesia. Menurutnya, adalah suatu hal yang maklum jika semakin investasi naik, jumlah TKA akan ikut naik.
"Benar jumlah TKA naik dan akan naik beriringan dengan naiknya investasi," katanya dalam diskusi Forum Merdeka Barat 9 bertema 'Perpres 20/2018: Kepastian Izin TKA dan Perbaikan Iklim Investasi di Indonesia,' di Gedung Serbaguna Kementerian Kominfo, Jl. Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (23/4/2018).
Thomas menuturkan arus investasi sebesar 690 trilyun pada tahun lalu, dengan 55-60% diantaranga investasi Internasional. Menurutnya, selama periode Jokowi-JK, setiap tahun sekitar 2 juta lapangan kerja baru berhasil diciptakan dengan 1 juta tenaga kerja baru yang diserap.
Dari jumlah itu, 2% diantaranya diperuntukkan bagi TKA. "Setiap tahun kita harus mendatangkan 20000 tenaga kerja asing," imbuhnya.
Thomas mengungkapkan pengguna TKA terbesar adalah perusahaan swasta nasional dan bersifat sementara. "Fakta menunjukan tenaga kerja asing kita cukup stabil. Tenaga kerja asing yang baru diimbangi dengan yang pulang," ucapnya.
Dia juga menuturkan syarat-syarat untuk mendapatkan ijin bagi TKA tetap ketat. Yang ada, ujar Thomas, hanya penyederhanaan dan percepatan izin.
"Tidak ada unsur pelonggaran," jelasnya.
Selain itu, Thomas mengatakan bahwa rangking Cina melonjak menjadi investor terbesar di mayoritas negara-negara dunia. Dirinya menjelaskan di seluruh dunia trend yang sedang terjadi semakin kaya sebuah negara semakin tinggi jumlah TKA yang dimanfaatkan.
"Negara-negara kaya dunia pasti paling banyak menggunakan TKA, baik yang tingkat tinggi maupun pekerja kasar," bebernya.
Kendati demikian, ia menerangkan jumlah TKA di Indonesia seperseribu jumlah tenaga kerja Indonesia. Selain itu, naiknya jumlah TKA dan investasi adalah hasil akumulatif dari beberapa periode kepemimpinan.
"Ini adalah keberlanjutan dari trend-trend yang sudah dilesatarikan," tandas Thomas.