Mayoritas Pendukung Jokowi Setuju Agama dan Politik Harus Dipisahkan
52,1 % tidak setuju agama dan politik harus dipisahkan

MONITORDAY.COM, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo pernah mengungkapkan bahwa agama harus dipisahkan dari politik atau jangan dicampuradukan. Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA lantas menyatakan hal itu berimbas pada reaksi publik yang secara umum menjadi terpecah terhadap wacana pemisahan agama dan politik.
Dalam pemaparan hasil survei terbaru LSI Denny JA, menunjukan bahwa sebesar 40,7 % publik menyatakan tidak setuju agama dan politik dipisahkan. Sementara 32,5 % publik menyatakan setuju bahwa agama dan politik harus dipisahkan.
"Dari mereka yang menyatakan bahwa agama dan politik harus dipisahkan, mayoritas (58,6%) adalah mereka yang mendukung kembali Jokowi sebagai presiden," kata Peneliti LSI, Adjie Alfaraby di Kantor LSI, Graha Dua Rajawali, Jl Pemuda No 70, Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (2/2/2018).
Sementara mereka yang tidak setuju agama dan politik harus dipisahkan mayoritas mendukung capres selain Jokowi, yakni sebesar 52,1 %. Walaupun Jokowi juga masih memperoleh dukungan sebesar 40,8 % di segmen ini.
"Dari pemilih yang berpendapat bahwa agama tak bisa dipisahkan dari politik, mayoritas belum menempatkan Jokowi sebagai figur Capres yang ramah dengan isu ini," ucap Adjie.
[Mrf]