Kemendikbud dan Kementrian PUPR Tingkatkan Kompetensi Siswa SMK Bidang Konstruksi

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) meluncurkan uji kompetensi kemampuan (UKK) sertifikasi siswa SMK bidang Konstruksi.

Kemendikbud dan Kementrian PUPR Tingkatkan Kompetensi Siswa SMK Bidang Konstruksi
Peluncuran uji kompetensi kemampuan (UKK) dan sertifikasi siswa SMK bidang Konstruksi, di SMK 5 Banjarmasin, Kalimantan Selatan/ Kemendikbud

MONITORDAY.COM - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) meluncurkan uji kompetensi kemampuan (UKK) sertifikasi siswa SMK bidang Konstruksi. Hal tersebut digelar pada pelaksanaan telekonferensi, di SMK Negeri 5, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Selasa (13/03/2018).

Direktur Pembinaan SMK, Ditjen Dikdasmen, Kemendikbud, M. Bakrun, mengatakan bahwa program tersebut menjadi prioritas karena peningkatan kualitas bidang konstruksi diyakini dapat menumbuhkan perekonomian.

“Bidang konstruksi adalah salah satu prioritas pembangunan nasional yang diyakini akan menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi Indonesia. Untuk itu Kemendikbud bersama Kemen PU dan PR melakukan UKK dan Sertifikasi Kompetensi Siswa SMK di 13 SMK Uji Coba Pelaksanaan Link and Match Bidang Konstruksi di beberapa wilayah di Indonesia,” M. Bakrun, di Banjarmasin, Seperti dikutip dari siaran persnya.

Kegiatan UKK secara serentak diakukan pada hari ini pukul 09.00 waktu setempat, dan dibuka oleh Dirjen Bina Konstruksi, Kemen PU dan PR, di SMK Negeri 5, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Bakrun menambahkan, Kebijakan pemerintah untuk memprioritaskan bidang kontruksi dalam mendorong aktivitas perekonomian di Indonesia harus dijawab dengan strategi pemenuhan tenaga kerja sesuai dengan persyaratan yang dibutuhkan oleh dunia kerja.

“Oleh sebab itu Kemendikbud dengan Kemen PU dan PR menyepakati melalui nota kesepahaman bidang konstruksi yang telah ditandatangani pada tanggal 16 Maret 2016,” Sambungnya.

Dengan adanya kesepakatan kerjasama tersebut diharapkan dapat membina SMK sehingga mampu menghasilkan calon tenaga kerja bidang konstruksi sesuai dengan kebutuhan konstruksi Indonesia. Proses yang dilakukan di SMK juga diharapkan memiliki link and match dengan kebutuhan Industri Konstruksi.

Lebih lanjut Bakhrun mengharapkan, agar melalui kerjasama ini setiap lulusan SMK di bidang konstruksi akan mendapatkan sertifikat keahlian yang diakui oleh industri. Hasil positif dari kerjsama ini akan digunakan untuk merevitalisasi SMK-SMK di Indonesia. Setiap output dari kegiatan di 13 SMK ini akan diduplikasi dan diterapkan kepada SMK-SMK lain di Indonesia, sehingga setiap lulusan SMK mendapatkan sertifikasi kompetensi yang diakui oleh dunia konstruksi.

[Yts]