Kecaman Meluncur Deras Atas Aksi Penembakan Polisi Israel Terhadap Imam Masjid Al-Aqsha
Aksi penembakan terjadi setelah sebelumnya Israel sempat menutup Masjid Al-Aqsha, lalu memeriksa jamaah shalat dan pengunjung dengan detektor logam.

MONDAYREVIEW.COM – Penembakan yang dilakukan Polisi Israel terhadap Imam Masjid Al-Aqsha, Sheikh Ikrima Sabri mendapatkan kecaman keras. Dari Indonesia, kecaman itu nampak dari partai politik dan pemerintah Indonesia.
Ketua Fraksi PKS, Jazuli Juwaini, mengecam keras tindakan polisi Israel tersebut dan menyebutnya sebagai pelanggaran serius atas kemanusiaan, hak asasi, dan kedaulatan Palestina.
"Stop agresi, hentikan penjajahan Israel atas Palestina!" seru Jazuli melalui keterangan tertulis, Rabu (19/7) sore.
Aksi penembakan ini bukan kali pertama tindakan brutal yang dilakukan oleh Israel. Aksi penembakan terjadi setelah sebelumnya Israel sempat menutup Masjid Al-Aqsha, lalu memeriksa jamaah shalat dan pengunjung dengan detektor logam.
"Kita tentu marah dan mengutuk keras tindakan polisi Israel yang untuk kesekian ratus kali mengancam kemanusiaan atas warga Palestina, apalagi hal ini dilakukan terhadap imam masjid yang paling mulia bagi umat Islam setelah Masjid Haram dan Masjid Nabawi," kata Jazuli.
Apa yang dilakukan Israel dengan mengklaim kepemilikan Masjid Al-Aqsha bertentangan dengan pengakuan badan-badan PBB antara lain UNESCO. Menurut UNESCO, kota Al Quds (Yerussalem), lokasi Masjid Al-Aqsha berada merupakan kedaulatan Palestina, bukan Israel.
Keprihatinan senada ditunjukkan oleh pemerintah Indonesia.
"Indonesia prihatin dan sekaligus mengecam memburuknya situasi di kompleks Al-Aqsha dan penembakan terhadap Sheikh Ikrima Sabri, Imam Masjid Al-Aqsha di Yerusalem Timur," kata pernyataan pers Kementerian Luar Negeri RI.
Pemerintah Indonesia juga mengecam langkah aparat keamanan Israel yang membatasi akses ke Kompleks Al-Aqsha yang tidak sesuai hak umat Muslim untuk bebas melakukan Ibadah.
Pemerintah Indonesia mendesak Israel untuk tidak mengubah status quo kompleks Al-Aqsha agar Masjid Al-Aqsha dan the Dome of the Rock, tetap menjadi tempat suci yang dapat diakses bagi semua umat Muslim.