Refleksi 22 Tahun Mengawal Reformasi

Partai Amanat Nasional (PAN) adalah salah satu partai yang lahir dari Rahim reformasi.

Refleksi 22 Tahun Mengawal Reformasi
Sumber gambar: antaranews.com

MONDAYREVIEW.COM – Partai Amanat Nasional (PAN) adalah salah satu partai yang lahir dari Rahim reformasi. Didirikan oleh Amien Rais, sosok yang berperan dalam suksesi kepemimpinan orde baru menuju reformasi. Partai berlambang matahari putih dengan latar biru ini sempat diidentikkan dengan Muhammadiyah. Hal ini karena Amien Rais pernah menjadi ketua umum PP. Muhammadiyah dan juga banyak penggeraknya berasal dari ormas Islam tersebut.

Dalam perjalanannya, PAN merupakan partai yang dinamis dalam suksesi kepemimpinan. Sebagai pendiri partai, Amien Rais hanya satu periode menjabat sebagai ketua umum. Periode berikutnya diteruskan oleh Soetrisno Bachir, Hatta Rajasa, dan Zulkifli Hasan. Zulkifli Hasan menjadi ketua umum pertama yang berhasil menjabat selama dua periode. Tentu saja sebagaimana partai pada umumnya, dinamika terkait suksesi pasti terjadi. Sempat ada wacana terbentuknya PAN Reformasi akibat dari kalahnya kubu Amien Rais dalam kongres, namun sampai saat ini belum ada tanda-tanda munculnya partai baru pecahan PAN tersebut.

Tahun ini, PAN merayakan ulang tahun ke-22, yang berarti juga 22 tahun sudah PAN berkiprah mengawal reformasi. Peringatan HUT ke-22 PAN di gelar di sebuah gedung di Jalan Amil Nomor 7, Kalibata, Jakarta Selatan (Jaksel), Minggu (23/8/2020). Sejumlah elite PAN hadir, di antaranya Ketua Dewan Kehormatan Sutrisno Bachir, Ketua Majelis Penasihat Hatta Rajasa, Sekjen Eddy Soeparno, serta sejumlah Waketum PAN, di antaranya Yandri Susanto, Asman Abnur, dan Viva Yoga Mauladi. Sejumlah tokoh juga ikut memberikan selamat kepada PAN, termasuk Presiden Joko Widodo (Jokowi). Selain itu, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), serta Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir juga turut memberikan selamat.

Dalam sambutannya, Zulhas mengatakan bahwa kita sudah masuk kategori krisis, krisis ekonomi. Tentu bisa ada lanjutan krisis lainnya. Karena kita sudah dewasa, kita harus ambil tanggung jawab. Kita tidak cukup kritik, maki-maki, protes saja. Zulhas menambahkan tidak hanya krisis ekonomi yang datang dari pandemi COVID-19. Namun, akan muncul krisis lainnya yang akan dihadapi Indonesia dan bangsa-bangsa lain. Dia mengatakan seluruh elemen bangsa harus bersatu untuk membantu pemerintah. PAN, sebagai partai yang sudah lama berdiri, sebut Zulhas, harus ikut bertanggung jawab untuk membantu Indonesia di tengah pandemi virus Corona.

Sebagai sebuah partai politik yang identic dengan reformasi, tentu saja PAN mesti melakukan refleksi, sejauh mana agenda reformasi telah diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Yang terlihat bahwa reformasi berhasil merombak struktur dan infrastruktur politik, namun belum bisa mengubah budaya-budaya lama seperti KKN di tubuh pemerintahan. Hal ini mesti menjadi introspeksi bersama apakah reformasi berhasil atau gagal mencapai cita-citanya. PAN mesti menjadi partai yang terdepan dalam agenda-agenda reformasi menuju Indonesia maju.

PAN juga mesti lebih menarik simpati public mengingat selama ini secara electoral PAN konsisten sebagai partai papan tengah. Perlu kerja yang lebih keras dari tingkat pusat sampai ranting untuk memobilisasi massa dan kader guna mewujudkan visi dan misi partai. Masih banyak agenda yang mesti dituntaskan oleh PAN. Selamat Milad yang ke-22. Semoga senantiasa menyinari bangsa.