Kang Rowi: Covid-19 Runtuhkan Sifat Manusia Yang Angkuh
Ada pesan tersirat dengan hadirnya Covid-19 ini, yakni meruntuhkan sifat manusia yang angkuh.

MONITORDAY.COM - Antisipasi wabah virus corona atau Covid-19, Kerajaan Arab Saudi melakukan “lockdown” terhadap Haramain : Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, dua masjid termulia di muka bumi ini. Penutupan ini memberikan signal bahwa saat ini orang yang paling banyak hartanya sekalipun tidak bisa masuk ke Masjidil Haram. Yang paling tinggi jabatannya pun tidak dapat izin untuk berumrah. Pertanda apa ini?
Berbagai pertanyaan berkecamuk dalam diri, berapa lama lagi situasi ini akan berakhir. Manusia hidup dalam kepanilkan yang tak berkesudahan. Ada banyak cerita yang bisa diambil hikmah dari situasi saat ini. Misalnya cerita dari negeri pizza, ada warga Italia yang bunuh diri. Berteriak histeris, membuang seluruh hartanya dari apartmen seraya berteriak Ya Tuhan, apa salah kami. " Kami tak butuh harta ini" . Begitupun diberbagai belahan dunia lain. Apakah dengan musibah ini, Dia Yang Maha Kuasa ingin mengembalikan manusia yang sudah keluar jalur dari perintah-perintahNYA?
"Sama halnya di Masjidil Haramain, dulunya tukang bersih dengan seragam biru tampaknya tidak diperhitungkan, boleh jadi disepelekan. Namun pihak berwenang setempat hanya membolehkan mereka yang dahulu kita lihat selalu berpakaian biru muda untuk membersihkan Masjidil Haram" ujar Ketua DKM Jakarta Garden City, H. Muchlas, Rowi atau dikenal Kang Rowi, kepada monitorday.com, jum'at (10/4/2020)
Menurut Kang Rowi, betapa mudah Allah SWT membolak balikkan derajat manusia di hadapanNya. Banyaknya harta saat ini tidak menjadikan manusia memiliki kuasa dihadapanNYA. Tapi ada manusia yang dulu dianggap lemah dihadapan manusia, tapi sekarang mereka lebih istimewa dihadapan orang-orang yang berharta.
"Betapa kita cemburu pada mereka yang saat ini setiap saat bisa sholat ditempat-tempat mustajab di Masjidil Harram tanpa harus berdesakan. MasyaAllah... ini rezeki dari Allah. Allah yang angkat drajatnya. Ya, Allah angkat derajat si pakaian biru" lanjutnya.
Ia pun mengingatkan bahwa kebanggan kepada harta yang dimiliki tidaklah kekal. Ada pesan tersirat dengan hadirnya Covid-19 ini, yakni meruntuhkan sifat manusia yang angkuh.
Kang Rowi menjelaskan abad 21 yang diprediksi sebagai tatanan dunia baru karena memasuki era 4.0. Terminologi speed dan flexibility menjadi marketing tool berbagai negara, seolah memberikan pesan bahwa kemajuan ilmu pengetahuan manusia semakin tak terbendung.
Bak menepuk dada, berbagai tekhnologi mutakhir pun diciptakan untuk memastikan human capacity sudah tak tertandingi.
Namun diawal desember 2019, Virus Corona atau Covid-19 hadir di Wuhan kemudian merebak ke berbagai belahan dunia, dan menajdi mimpi buruk umat manusia seolah memberi pesan, seberapa hebat manusia bisa hadapi situasi ini.
Bagaimana tidak, virus berukuran 500 mikrometer ini telah meluluhlantakkan berbagai sektor kehidupan. perekonomian dunia ambruk dalam sekejap. Menghapus jutaan lapangan kerja dan sumber hidup manusia. Wall Street dan pusat-pusat keuangan dunia tergoncang dan berjatuhan seketika. Bahkan kekuatan militer juga tidak berdaya menghadapinya
"Apa kita masih bangga dengan banyaknya harta dan jabatan yang kita punya saat ini. Bahwa kita sangat kecil dihadapanNya, di hari jum'at yang berkah hari ini, mari kita tundukan kepala dan memohon ampun kepadaNYA atas segala perbuatan kita" pungkasnya.