Kades Serang: Kejuruan SMK Harus Match Dengan Potensi Desa
Kejuruan SMK yang dihadirkan semestinya sesuai dengan potensi desa.

MONITORDAY.COM - Desa Serang, Panggungrejo, Blitar Jawa Timur sangat potensial untuk menjadi desa unggul dengan segala kelebihannya.
Faktanya, masih ada pekerjaan besar yang dihadapi desa yakni pemanfaatan SDM yang mumpuni yang belum optimnal.
Misalnya, kehadiran SMK yang diharapkan menjadi solusi dari tantangan masih belum sepenuhnya memenuhi harapan . Betapa tidak, sektor unggulan desa serang tidak sesuai dengan kejuruan SMK yang ada di desa tersebut.
'Kami butuh lompatan yang spesifik. Ada SMK 1 Panggungrejo di sini namun kejuruannya mesin. Jelas sekali jika kejuruan ini kurang pas dengan kebutuhan warga yakni perikanan dan pertanian. Mubajir, lulusan SMK mesin ini mau sinergi apa dengan desa" ujar Kepala Desa Serang Panggungrejo, Dwi Handoko Pawiro di diskusi virtual Kopi Pahit bertajuk "SMK Membangun Desa", Senin (26/10/2020).
Banyak lulusan SMK di desa serang yang lebih memilih ke kota karena jurusan yang mereka ambil lebih berorientasi pada elektro dan mesin.
Sementara potensi desa lebih menitikberatkan pada pertanian dan perikanan.
Jika kejuruan SMK di desa serang memfokuskan pada kedua potensi tadi. Maka, petani dan nelayan bakal sangat terbantu dengan lulusan SMK.
Nelayan di desa ini butuh sentuhan ilmu kelautan sehingga mereka bisa mencari ikan ketengah laut, sampai dapat ikan lebih banyak lagi. Begitupun dengan petani, mereka ingin memperoleh hasil yang layak.
Karenanya, Handoko berharap para pemangku kebijakan lebih serius memotret potensi desa, sehingga SMK yang dihadirkan juga bisa menjadi solusi.
Caranya, kejuruan SMK harus sesuai dengan kebutuhan desa. Dengan demikian, proses regenerasi bisa terjadi. Lulusan SMK di desa serang juga tidak mengalamai kesulitan mengembangkan keilmuan karena sudah jelas yang dikerjakan setelah menyelesaikan studi di SMK
" Yang kelola pertanian atau perikanan saat ini yang tau-tua saja. Jika link and match diterapakan, maka ada regenerasi bagi generasi-generasi yang cakap dengan kemajuan zaman bisa menjadi kenyataan," ungkapnya.
Handoko juga mengaku upaya pemerintah Kabupaten Blitar saat ini sudah mulai merespon berbagai upaya warga dengan membangun desa wisata.
"Semenjak desa serang mulai membenahi berbagai kekurangan dengan mendorong potensi desa wisata, ada secercah harapan yang mulai terlihat dari pemangku kebijakan," ungkapnya.
Selain Kades Serang. Kopi Pahit yang dimoderatori oleh Dani Setiawan juga menghadirkan Komisaris Jamkrindo, Wakil Menteri Desa, Dirut SMK Ditjen Kemendikbud, Tenaga Ahli KSP, Stafsus Kemenkop dan ratusan guru SMK, Kepala Desa dan Pegiat Pendidikan dari seluruh Indonesia.