Juara Lomba Penelitian Siswa Nasional Mulai Tahun Ini Dikirim ke Event Tingkat Internasional

Terdapat lima penghargaan nilai tertinggi tanpa peringkat untuk kategori penelitian internasional, dan dua diantaranya direbut Indonesia.

Juara Lomba Penelitian Siswa Nasional Mulai Tahun Ini Dikirim ke Event Tingkat Internasional
Direktur Pembinaan SMP bersama para pejabat Direktorat Pembinaan SMP dan tim Indonesia di Expo Science Mexico (2017)

MONDAYREVIEW.COM - Bangga, itulah kata yang tepat untuk menggambarkan prestasi pelajar Indonesia ketika berkompetisi di tingkat internasional. Hal itu bisa dilihat pada kiprah tim Merah Putih di kompetisi internasional Expo Science Mexico (ESM) 2017 yang berlangsung di La Paz Baja, Meksiko pada 5-9 Desember 2017. Terdapat lima penghargaan nilai tertinggi tanpa peringkat untuk kategori penelitian internasional, dan dua diantaranya direbut Indonesia.

Ini adalah kali pertama pelajar Indonesia di jenjang SMP dikirim oleh pemerintah untuk mengikuti lomba penelitian tingkat internasional. Kali pertama yang langsung berbuah manis. Mereka yang dikirim merupakan para juara di Lomba Penelitian Siswa Nasional (LPSN) SMP Tahun 2017 yang diselenggarakan di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta pada 9-13 Oktober 2017.

Keikutsertaan di lomba penelitian tingkat internasional merupakan langkah aktif dari Direktorat Pembinaan SMP kala mendapatkan pengarahan dari Dirjen Dikdasmen Kemendikbud, Hamid Muhammad saat membuka ajang LPSN SMP Tahun 2017.

“Berbagai lomba tetap kami laksanakan. Kami tetap yakin anak-anak kita kalau tidak dikasih wadah untuk berkompetisi dan berkolaborasi maka semangatnya akan hilang. Ini yang akan kita kawal seterusnya dengan berkolaborasi dengan semua pihak,” kata Hamid Muhammad pada upacara pembukaan LPSN di Hotel Grand Sahid Jaya, Senin (9/10).

“Dan saya harapkan anak-anak kita 1, 2, atau berapa pun juga bisa berkompetisi di tingkat internasional. Dan ini yang kita cita-citakan. Tadi saya tanya wadah internasionalnya ada atau tidak? Karena yang ada yang biasa kita kirim yang level SMA. Yang SMA kita kirim ke Intel ISEF di Amerika. Tugas Pak Ono untuk mencari. Karena yang sifatnya penelitian, saya identifikasi ada 8 event internasional yang sifatnya penelitian. Tidak harus sama dengan SMA, tapi pilih yang kredibel. Yang kita bisa kirimkan anak-anak kita yang terbaik ke level internasional,” terang Hamid Muhammad seperti dilansir situs ditpsmp.

Gayung pun bersambut, Direktorat Pembinaan SMP menggandeng organisasi Center for Young  Scientists (CYS) Indonesia dalam penyiapan para peneliti muda untuk berkiprah di level internasional.

“Saya berbicara kemungkinan yang akan dapat emas, apakah tahun ini, apakah tahun depan, kita akan daftarkan. Ada organisasi yang namanya Center for Young Scientists. Itu akan menseleksi hasil penelitian anak SMP, SMA dan yang terbaik akan mengikuti penelitian atau lomba di tingkat internasional. Insya Allah. Karena ini pesan Pak Dirjen, bagaimana cari cantelan bahwa anak-anak yang melakukan penelitian ini bisa mengikuti di tingkat internasional,” ungkap Direktur Pembinaan SMP, Supriano kala memberikan pidato pada Upacara Penutupan LPSN SMP di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (12/10).

“Karena di tingkat internasional tidak melihat jenjang, tapi melihat umur. Umur 15 ke atas. Kalian saya lihat yang hadir, mengikuti rata-rata umurnya 15. Insya Allah tahun ini kalau ada kesempatan ke luar negeri kita akan usahakan tahun ini juga, tetapi jika tidak, mungkin tahun 2018,” imbuh Supriano ketika itu.