Pemasaran Properti Secara Digital. Begini Penjelasannya!

Saat pandemi sebagian pemilik lama properti ingin melepas asetnya untuk berbagai keperluan. Di saat yang sama ekonomi mengalami kontraksi dan dipastikan akan rebound dalam jangka waktu tertentu. Hal ini membuka peluang bagi bisnis properti untuk tetap optimis. Hal lain yang menjadi pendorong gairah pasar adalah digitalisasi. Informasi akan cepat sampai kepada mereka yang membutuhkan properti. Digital marketing menjadi salah satu alat dan kata kunci dalam menembus bisnis ini saat resesi.

Pemasaran Properti Secara Digital. Begini Penjelasannya!
ilustrasi properti @ rumah.com

MONDAYREVIEW.COM – Saat pandemi sebagian pemilik lama properti ingin melepas asetnya untuk berbagai keperluan. Di saat yang sama ekonomi mengalami kontraksi dan dipastikan akan rebound dalam jangka waktu tertentu. Hal ini membuka peluang bagi bisnis properti untuk tetap optimis.

Hal lain yang menjadi pendorong gairah pasar adalah digitalisasi. Informasi akan cepat sampai kepada mereka yang membutuhkan properti. Digital marketing menjadi salah satu alat dan kata kunci dalam menembus bisnis ini saat resesi.   

Pakar pemasaran digital Juanda Rovelim mengungkapkan penerapan digital marketing yang efektif dalam bisnis properti terletak pada penyusunan formasi kanal dan alat digital marketing, bukan menjalankan semuanya. Hal ini disampaikan dalam sebuah diskusi daring sebagaimana dilaporkan Antara.

Ketika kita menerapkan prinsip-prinsip digital marketing, kita adalah penentu dan pengatur formasinya. Kita lihat kanal digital marketing mana yang sedang mengalami performa bagus, itu yang dimainkan. Demikian menurut Juanda.

Tidak semua kanal digital marketing dalam mempromosikan suatu properti harus dimainkan, kalau semuanya dimainkan maka hal ini dianggap tidak efektif dalam melakukan prinsip digital marketing.

Dalam menentukan formasi kanal digital marketing yang akan dimainkan, pelaku usaha harus memulainya dari pembentukan konten digital marketing.

Kemudian setelah konten menciptakan umpan maka pelaku usaha perlu mempertimbangkan akan disebar ke kanal digital marketing mana umpan tersebut, apakah Youtube, Facebook atau lainnya.

Selepasnya apakah konten itu kemudian akan disebarkan melalui situs atau kanal sosial media seperti Whatsapp. Terakhir pelaku usaha juga perlu mempertimbangkan jenis digital marketing yang akan ditempatkan sebagai garda depan, apakah melakukan digital marketing secara organik atau mengedepankan promosi melalui ads/iklan digital.

Kedua tipe ini memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing. Kalau secara organik, langkah ini berjalan pelan namun pasti dalam promosi serta menjaring prospek.

Sedangkan jika menggunakan ads, promosi digital marketing akan berjalan cepat dan dalam waktu singkat menjaring prospek bisnis namun jenis promosi seperti ini membutuhkan budget yang cukup.

Jadi Anda perlu menyusun formasi dari sedemikian banyak kanal dan alat digital marketing jangan dimainkan semua, harus diformasikan.

Piter Simponi, GM Marketing & Sales Harvest City, mengatakan pada suatu diskusi daring, saat pandemi ini merupakan saat yang tepat untuk membeli properti. Piter Simpony selaku pengambang properti dari Harves City mengungkapkan otimismenya bahwa pasar properti akan kembali bangkit. Hanya saja, untuk itu, diperlukan kolaborasi di semua sektor, dari pemasaran, promosi, dan hingga pembiayaan.

Pelaku industri properti saat ini harus bisa berinovasi dan beradaptasi dengan kondisi yang ada. Harvest City sendiri telah melakukan berbagai upaya agar menjadi brand yang sangat aware dengan kondisi new normal. Dari sisi artsitektur, kita sudah mengikuti saran dari WHO yang harus memastikan sirkulasi udara yang baik.

Sementara itu, M. Gali Ade Novran, Pengamat Properti dari Epic Property, mengungkapkan, dampak Covid-19 hanya mengoreksi pejualan pasar properti di bulan Maret dan April. Setelah itu, recovery-nya sangat cepat. Ini menandai bahwa industri properti akan bisa bangkit kembali.

Novran mengungkapkan, membeli properti di masa pandemi ini sangat menguntungkan karena Covid-19 adalah right time to buy, sangat tepat untuk membeli properti. Sekarang, pemilik properti lama sebetulnya cenderung ingin melepas asetnya untuk kebutuhan bisnis dan personal. Selain itu, pelaku pasar saat ini menahan diri atau tidak melepas asetnya.

Saat ini banyak sekali developer melakukan promo untuk memudahkan membeli properti. Bahkan, sekarang ada diskon besar untuk biaya-biaya beli properti. Hal ini menjadi salah satu peluang bagi pemilik dana untuk menginvestasikannya dalam bentuk properti.

Market cycle, ini penting buat investor. Jadi, walaupun ekonomi indonesia kontraksi, setelah resesi pasti ada rebound. Saat ini banyak market yang hold, tapi nanti pasti ada waktunya spend.

Digital movement, pembelian properti jadi lebih gampang, semua developer, bank lebih gencar di sini. Sekarang ini era digitalnya sangat kuat, dulu kita pernah dengar cash is king, sekarang adalah content is king.