Jokowi Putuskan Ibukota Pindah ke Kaltim, Bagaimana Nasib Jakarta?
Keputusan ini dilakukan berdasarkan kajian-kajian terkait penentuan Ibukota yang telah dilakukan dalam tiga tahun terakhir.

MONITORDAY.COM - Presiden Joko Widodo telah resmi mengumumkan bahwa Ibukota Republik Indonesia akan dipindahkan ke Penajam Paser atau Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Ia mengatakan keputusan ini dilakukan berdasarkan kajian-kajian terkait penentuan Ibukota yang telah dilakukan dalam tiga tahun terakhir.
“Hasil kajian-kajian tersebut menyimpulkan bahwa lokasi ibu kota baru yang paling ideal adalah di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur,” tutur Jokowi, dalam akun instagramnya @jokowi, Senin (26/8).
Jokowi mengungkapkan beberapa alasan terjadinya perpindahan tersebut. Ia mengatakan, Sebagai bangsa besar yang sudah 74 tahun merdeka, Indonesia belum pernah menentukan dan merancang sendiri ibu kotanya. Karena itu berbagai permasalahan terjadi karena sejak awal tidak dirancang untuk menanggung beban ibukota.
Jokowi menambahkan, Jakarta saat ini menyangga beban yang sudah terlalu berat sebagai pusat pemerintahan, pusat bisnis, pusat keuangan, pusat perdagangan, dan pusat jasa. Bahkan, sebagai lokasi bandar udara dan pelabuhan laut terbesar di Indonesia.
“Kemacetan lalu lintas yang sudah terlanjur parah, polusi udara dan air kota ini harus segera kita tangani,” tuturnya.
“Ini bukan kesalahan Pemprov DKI Jakarta. Bukan. Ini karena besarnya beban yang diberikan perekonomian Indonesia kepada Pulau Jawa dan kepada Jakarta. Kesenjangan ekonomi antara Jawa dan luar Jawa yang terus meningkat, meski sejak 2001 sudah dilakukan otonomi daerah,” lanjut dia.
Selain itu, tambah Jokowi, beban Pulau Jawa juga semakin berat. Penduduknya sudah 150 juta atau 54 persen dari total penduduk Indonesia, dan 58 persen PDB ekonomi Indonesia itu ada di Pulau Jawa. “Kita tidak bisa terus menerus membiarkan beban Jakarta dan beban Pulau Jawa yang semakin berat itu,” sambungnya.
Meski dipindah ke Kalimantan Timur, Jokowi memastikan Jakarta akan tetap menjadi prioritas pembangunan. Ia menegaskan, Jakarta terus dikembangkan menjadi kota bisnis, kota keuangan, pusat perdagangan, dan pusat jasa berskala regional dan global.
“Rencana Pemprov DKI Jakarta untuk melakukan urban regeneration yang dianggarkan sebesar Rp571 triliun, misalnya, tetap dijalankan. Pembahasannya bahkan sudah pada level teknis dan siap dieksekusi,” tuturnya.