Seleksi Capim KPK Gaduh, Ketua WP KPK: Kami Percaya, Presiden Akan Dengar Aspirasi Masyarakat
Ketua Wadah Pegawai Komisi Pemberantasan Korupi (WP KPK) Yudi Purnomo Harahap mengatakan, pihaknya mencermati, menganalisis dan menyikapi terhadap kegaduhan yang terjadi terkait dengan seleksi pimpinan KPK.

MONITORDAY.COM - Ketua Wadah Pegawai Komisi Pemberantasan Korupi (WP KPK) Yudi Purnomo Harahap mengaku pihaknya telah mencermati, menganalisis dan menyikapi kegaduhan yang terjadi terkait dengan seleksi Pimpinan KPK.
Menurutnya, protes masyarakat muncul karena ada keinginan ketika KPK memberantas korupsi negeri ini tidak ada halangan, dan tidak ada tantangan yang berarti.
“Karena yang terpenting adalah Pimpinan KPK yang punya integritas tinggi, reputasi yang baik, serta rekam jejak yang jelas,” kata Yudi dalam keterangan tertulisnya yang diterima Monitorday.com pada hari Selasa, (27/8).
Artinya, lanjut Yudi, ketika orang menjadi pimpinan KPK, maka ia akan jadi panglima dalam pemberantasan korupsi negeri ini. tentu saja kalau ingin menjadi pimpinan KPK itu harus menjadi orang-orang yang baik, orang-orang yang tidak punya resistensi dari masyarakat.
“Sebab akan sangat berbahaya jika Pimpinan KPK ketika terpilih nanti itu orang yang tidak didukung oleh masyarakat. Dan ini tentu saja membuat pemberantasan korupsi akan mati suri, pemberantasan korupsi akan dibajak, pemberantasan korupsi akan jadi kenangan saja,” tuturnya.
Oleh karena itu, pihaknya mengingatkan bahwa apapun hasil seleksi ini, tanggung jawab tetap ada di Presiden Jokowi. Karena kalau kita kembali ke UU KPK, Pansel tugasnya untuk memberikan masukan pada Presiden mengenai 10 nama yang akan disampaikan kepada DPR yang kemudian akan dipilih oleh DPR khususnya Komisi 3.
“Karena itu kami percaya bahwa Presiden Jokowi akan mendengar aspirasi dari masyarakat, aspirasi dari tokoh-tokoh nasional, aspirasi dari negarawan bahwa 10 Capim KPK yang akan diusul oleh Presiden dan akan ditetapkan oleh Kepres untuk disampaikan ke DPR itu adalah orang-orang terbaik yang tidak punya resitensi dari masyarakat,” imbuhnya.
Diketahui, proses seleksi pimpinan KPK yang akan memasuki tahap akhir yaitu dimana Pansel telah memilih 20 Calon Pimpinan (Capim) KPK yang telah diumumkan kepada publik dan terjadi protes dari koalisi masyarakat sipil anti korupsi, tokoh nasional, negarawan, dan dari kelompok masyarakat lainnya yang anti korupsi.