JK Nilai Masjid dan Mushola di Indonesia Bebas Radikalisme
Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jusuf Kalla (JK) meyakini masjid dan mushola di Indonesia tidak terindikasi radikalisme. Menurutnya, dari persentase dari 1 juta masjid dan mushola di Indonesia, 99,9 persen itu bebas dari paham radikal.

MONITORDAY.COM - Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jusuf Kalla (JK) meyakini masjid dan mushola di Indonesia tidak terindikasi radikalisme. Menurutnya, dari persentase dari 1 juta masjid dan mushola di Indonesia, 99,9 persen itu bebas dari paham radikal.
"Tidak mungkin sejuta ini terpapar. Mungkin ada 1-2 atau 4 orang yang bicara radikal. Tapi ada 1 juta masjid dan musala, 99,9 persen itu aman," kata JK di Ancol, Jakarta, Sabtu (09/11).
Mantan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 itu, mengatakan cara pencegahan radikalisme bisa dimulai dari materi-materi dakwah. Menurutnya, dengan mempersiapkan dai-dai yang baik salah satu mencegah paham radikalisme masuk ke Indonesia.
"Tentu ialah perbaikan ke arah para pendakwah juga tentu mempersiapkan dai-dai yang memang baik, moderat, yang punya pemahaman agama yang cukup," jelasnya.
Sebelumnya, JK juga sudah bicara soal masjid yang terindikasi radikalisme. Ucapan JK menanggapi pernyataan BIN soal sedikitnya ada 51 penceramah yang menyebarkan paham radikal di 41 masjid. Menurutnya, meski 41 masjid terindikasi radikalisme dinilai sedikit, namun JK tak mau menganggap enteng.
JK berharap semua pihak agar dapat membedakan mana materi ceramah yang menyampaikan materi amar ma'ruf nahi munkar dan mana yang dinilai radikal.