Inilah Pidato Lengkap Ketua DPR: Senayan Pelangi Indonesia
Berikut isi pidato lengkap Bamsoet, yang diberinya judul 'Senayan Palangi Indonesia'

MONDAYREVIEW, Jakarta - Bambang Soesetyo resmi dilantik menjadi ketua DPR RI menggantikan Setya Novanto. Pelantikan ini di lakukan satu rangkaian acara dalam rapat paripurna DPR RI, pada Senin, (15/1), Sore.
Seusai pelantikan, Bamsoet diberikan kesempatan untuk memberikan sambutan. Dalam sambutannya Ia menyebut bahwa DPR merupakan simbol kemajmukan.
Pada sambutan pertamanya sebagai Ketua DPR tersebut, Bamsoet menyoroti beberapa hal seperti soal korupsi dan juga citra negatif di lembaganya.
Selain itu, Bamsoet juga mendorong adanya sinergi antara Jaksa, kepolisian dan KPK. Menurutnya supaya harapan akan sebuah negeri yang bersih dengan pemerintahan yang kuat dan berwibawa akan semakin mudah untuk terwujud.
Berikut isi pidato lengkap Bamsoet, yang diberinya judul 'Senayan Palangi Indonesia'
Pidato ini saya beri Judul Senayan Pelangi Indonesia
Yang saya hormati, Ketua Mahkamah Agung RI sudah meninggalkan ruangan, para pimpinan DPR RI, para ketua fraksi. Yang saya hormati Pak Utut, alhamdulillah Pak Utut sudah mendukung saya.
Yang saya hormati ketua Fraksi Golkar, saudara saya Robert Joppy Kardinal. Yang saya hormati ketua Fraksi Gerindra Ahmad Muzani sedang sibuk Pilkada. Yang saya hormati Fraksi Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono, ini adinda yang saya hormati. Ketua Fraksi PAN Mulfachri Harahap di Komisi III. Ketua Fraksi PKB Ida Fauziyah baru saja mengikuti tes psikologi jadi berhalangan hadir.
Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini, alhamdulillah beliau hadir dari umrah Pak Jazuli ya. Yang paling cantik di ruangan ini, Ketua Fraksi PPP dr Renny Marlinawati. Ketua Fraksi Partai NasDem, ini belum diganti, masih Viktor Laiskodat, tapi saya barusan dapat bisik-bisik ketuanya Johnny Plate tapi akan diganti lagi dengan Ali dua bulan lagi. Yang saya hormati ketua Partai Hanura Nurdin Tampubolon, saya nggak tahu ini termasuk yang dipecat atau tidak. Mudah-mudahan beliau adalah masuk dalam gerbong yang tidak dipecat.
Bapak ibu sekalian yang saya hormati dan paling saya banggakan dalam ruangan ini, Ketua Umum Partai Golkar beserta seluruh jajarannya yang hadir di dalam acara ini. Sahabat saya yang luar biasa Saudara Komjen Syafruddin Wakapolri. Sahabat saya para mitra Komisi III dan juga sebagai saudara saya, abang saya, Jaksa Agung Pak Prasetyo. Yang saya hormati juga hadir di ruangan ini, orang paling ditakuti nomor dua di Indonesia, Ketua PPATK. Yang saya hormati Ketua KY, pimpinan Komnas HAM dan yang mewakili Pak Buwas, beliau sedang di Cimahi mengurus narkoba.
Sahabat-sahabatku yang saya hormati, yang mulia para anggota DPR RI. Sekjen DPR RI dan seluruh hadirin yang saya muliakan, termasuk rekan-rekan seperjuangan, para wartawan, baik cetak maupun elektronik yang saya banggakan. Masih segar dalam ingatan saya, 32 tahun yang lalu saya duduk dan kadang berdiri di ujung sana sebagai wartawan dan sampai saat ini pun saya masih wartawan.
Pertama-tama, saya ingin mengajak kita semua untuk mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, sebab hanya berkatnya kita semua dapat berkumpul di hari yang berbahagia ini.
Sebelum saya memulai sambutan singkat ini, izinkan saya mengajak seluruh hadirin untuk mengirimkan doa dan harapan kesembuhan kepada kolega kita tercinta yang juga Ketua DPR RI periode Januari hingga November 2016, Saudara Ade Komarudin yang kini sedang dirawat di rumah sakit. Semoga rekan kita ini dan keluarganya diberikan ketabahan dan kekuatan untuk pulih kembali. Aamiin.
Saudara-saudara yang saya muliakan, hadirin yang saya hormati
Sebagai Ketua DPR RI yang baru saja dilantik, saya ingin mengucapkan syukur dan terima kasih atas kepercayaan yang dilimpahkan kepada saya. Di hadapan saudara-saudara semua, dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, saya berjanji untuk melaksanakan amanah mulia ini dengan sebaik-baiknya.
Secara khusus, saya sampaikan kepada Bapak Airlangga Hartarto, sebagai Ketua Umum Partai Golkar, saya mengucapkan apresiasi yang sebesar-besarnya. Saya bertekad untuk melaksanakan tugas baru ini dengan sepenuh hati, dengan tetap meminta petunjuk kepada Allah SWT, serta dengan senantiasa berpegang pada pilar-pilar utama kebangsaan kita, yaitu UUD 1945, Pancasila, NKRI, dan prinsip mulia Bhinneka Tunggal Ika.
Posisi yang terhormat sebagai Ketua DPR RI bukanlah sekadar jabatan atau kedudukan, tetapi sebuah amanah untuk merealisasikan cita-cita bersama akan sebuah negeri yang lebih maju, lebih sejahtera, dan lebih bermartabat. Untuk itu, saya akan melaksanakan tugas mulia ini dengan melibatkan semua elemen politik yang ada, bukan dengan mempertajam perbedaan, tetapi mencari persamaan serta untuk membuka kemungkinan bagi kerja sama yang lebih harmonis.
DPR RI harus menjadi sebuah simbol dari cita-cita bangsa Indonesia yang ideal. Walaupun harus diakui bahwa selama ini idealisne semacam itu masih terasa jauh, namun kita tidak boleh perputus asa. Kita menyadari bahwa kaum politisi di lembaga terhormat ini masih sering dikritik dari kiri dan kanan. Semua itu harus kita terima dengan besar hati dan kita jadikan tekad untuk berbuat yang lebih baik lagi. DPR bukanlah jaka sembung naik ojek, alias tidak nyambung jack! Tetapi, abang jampang bawa pedang, alias gampang mengikuti keinginan rakyat yang tengah berkembang.
Singkatnya, di masa-masa mendatang kita harus terus bertekad untuk mewujudkan lembaga perwakilan yang representatif, harmonis dan produktif sekaligus. Hanya dengan semua inilah demokrasi Indonesia akan menjadi demokrasi yang matang.
Selain semua itu, DPR RI adalah juga simbol kemajemukan masyarakat Indonesia. Senayan adalah pelangi Indonesia. Di sinilah kita bertemu dengan semua spektrum politik kebangsaan kita. Kita harus merawat keragaman ini sambil berupaya agar masyarakat Indonesia yang bersama semacam ini, tidak akan, masyarakat Indonesia untuk menuju yang lebih baik. Kita harus mengejar kemajuan secara bersama-sama.
Selain itu, Senayan juga adalah refleksi dari dinamika dan perkembangan di Tanah Air. Sekarang zaman berputar sangat cepat, politik yang berubah, dan generasi baru mulai tumbuh dan berkembang. DPR sekarang adalah DPR di zaman now, sekali lagi di zaman now, sebuah lembaga politik yang terus menjadi sorotan di tengah terpaan arus sosmed dan karena itu harus terus terbuka untuk mengadopsi kehendak serta tuntutan zaman.
Dalam waktu sisa yang tidak terlalu lama, saya juga akan berupaya memperkuat fungsi dasar DPR RI, yaitu legislasi, pengawasan, dan anggaran. Ketiga fungsi ini harus berjalan seiring dan saling mendukung. Termasuk penguatan tugas, fungsi dan kewenangan Mahkamah Kehormatan Dewan atau biasa kita sebut MKD, sebagai benteng terakhir kehormatan, tidak saja kepada para anggota tetapi juga kehormatan kepada DPR sebagai institusi lembaga tinggi negara.
Kelengkapan dewan adalah amanat konstitusi. Dalam hal ini, kami akan mendorong lahirnya produk-produk legislasi yang relevan dengan kepentingan jangka panjang seluruh bangsa Indonesia.
Kami juga akan melakukan pengawasan yang seksama dan responsif terhadap kebutuhan rakyat, serta memastikan alokasi anggaran yang mampu mendorong kesejahteraan dan sekaligus keadilan.
Selain semua itu, khusus terhadap lembaga eksekutif, dan lebih khusus lagi terhadap Pemerintahan Presiden joko Widodo dan Jusuf Kalla, saya akan membantu untuk memposisikan lembaga perwakilan yang terhormat ini sebagai sebuah mitra yang kontributif, produktif, akrab dan bersahabat.
Dalam perjalanan kebangsaan Indonesia, DPR adalah mitra eksekutif. Sebagai mitra kita akan mendorong berbagai program dan kebijakan yang memang baik dan perlu. Namun, sebagai mitra sejati tentu kita juga harus siap dan sanggup mengingatkan, serta turut memberikan solusi bagi berbagai hal yang masih harus perlu diperbaiki. Semua yang sudah berjalan baik harus dilanjutkan, namun berbagai hal yang memang masih perlu dibenahi harus dicarikan jalannya.
Salah satu pokok soal yang harus kita perhatikan dengan baik adalah masalah korupsi. Terus terang, dalam soal ini, masyarakat sudah berkembang sebuah citra yang sangat negatif terhadap DPR RI yang kita cintai ini. Kita harus menyadari hal ini serta melakukan langkah-langkah mendasar untuk mengubahnya, terutama dimulai dari diri dan 'rumah"'kita terlebih dahulu.
Selain itu, secara kelembagaan, kita juga harus memperkuat dan mendorong sinergi dari tiga lembaga hukum yang ada, yaitu kejaksaan, kepolisian, dan KPK. Jika ketiga lembaga ini semakin kuat dan efektif, maka harapan akan sebuah negeri yang bersih dengan pemerintahan yang kuat dan berwibawa akan semakin mudah untuk terwujud.
Saudara-saudara yang saya hormati
Hadirin yang saya muliakan
Insya Allah, atas bantuan semua pihak, tujuan mulia tersebut akan tercapai.
Visi baru DPR RI jaman now sebagaimana yang diamanatkan kepada saya oleh Ketua Umum Partai Golkar Bapak Airlangga Hartarto, akan saya laksanakan dengan sebaik-baiknya.
Sekali lagi, saya mengucapkan apresiasi setinggi-tingginya atas kepercayaan besar yang telah diletakkan di pundak saya. Saya juga menyampaikan terima kasih dari hati yang tulus kepada semua pihak yang telah membantu perjalanan karir saya sejauh ini.
Di sini juga hadir ibunda saya, istri saya dan anak-anak saya. Terima kasih, kalian telah membuat saya bahagia.
Akhirnya... saya tidak pernah mencari dan meminta sebuah posisi, namun jalan hidup dan takdir ilahi ternyata mempunyai suratan sendiri. Karena itu, saya juga memohon doa kepada semua pihak agar perjalanan saya ini tetap berada di garis yang lurus dan diridai oleh Allah SWT.
Akhirnya, kepada kawan dan sahabat di lembaga perwakilan yang terhormat ini, tidak ada yang dapat saya tawarkan selain semangat persahabatan dan kerja keras dalam menyusun langkah bersama di masa yang akan datang.
Sebelum saya akhiri, izinkan saya menyampaikan dua bait pantun.
Antara Senayan dan Merdeka Utara
Lewat Thamrin belok di Monas
Kalau kita padu bersama
Negeri jaya semua puas.
Senyumnya manis selendang pelangi
Amboi indahnya memukau hati
Kita bertekad melangkah bersatu
Rakyat senang Indonesia maju
Bagi saya, DPR yang lebih baik, berwibawa dan dicintai rakyat adalah harga mati. Tidak ada langkah berhenti. Apalagi langkah mundur.
Salam tiga jari; Lapangan kerja; sembako murah; dan rumah terjangkau. Itulah gunanya kita ada di sini sebagai wakil rakyat.
Hidup DPR RI, hidup Indonesia.
Sekali layar berkembang, surut kita berpantang!