Inilah Pesan Ramadhan Donald Trump

Ramadhan dijalani umat Muslim dengan menyenangkan dan memperkuat kesadaran akan kewajiban bersama masyarakat untuk menolak kekerasan.

Inilah Pesan Ramadhan Donald Trump
Istimewa

MONDAYREVIEW.COM-  Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengatakan serangan bom bunuh diri di sejumlah negara menjelang bulan suci Ramadhan merupakan tindakan bejat dan tidak manusiawi. Dan tindakan tersebut sungguh bertentangan dengan semangat Ramadhan sebagai bulan suci umat Islam yang memiliki pesan mulia, menebar cinta dan kasih kepada seluruh umat manusia.

"Ramadhan dimulai saat dunia berduka atas korban tak berdosa dari serangan teroris barbar di Inggris dan Mesir, tindakan kebejatan yang secara langsung bertentangan dengan semangat Ramadhan," kata Trump seperti diberitakan CNN. 

Trump berharap agar bulan Ramadhan dijalani umat Muslim dengan menyenangkan. Dan ia pun berharap agar bulan suci Ramadhan akan memperkuat kesadaran akan kewajiban bersama masyarakat untuk menolak kekerasan, mengejar perdamaian, dan mengurangi beban mereka yang membutuhkan atau menderita kemiskinan dan di tengah konflik.

"Selama bulan puasa dari fajar sampai senja, banyak umat Islam di Amerika dan di seluruh dunia akan menemukan makna dan inspirasi dalam tindakan amal dan meditasi yang memperkuat masyarakat kita,"harapnya.

Lebih lanjut, Trump mengutuk keras aksi teror bom oleh gerakan teroris dalam konser penyanyi kelas dunia, Ariana Grande, di Manchester, Inggris, beberapa hari lalu. Menurutnya mereka menganut "ideologi sesat" yang harus segera dihilangkan di muka bumi ini.

"Tindakan semacam itu hanya memperkuat tekad kita untuk mengalahkan teroris dan ideologi sesat mereka," tegasnya.

Trump mengungkapkan merujuk hasil kunjungannya baru-baru ini ke Arab Saudi, destinasi pertama dalam perjalanan luar negerinya sebagai Presiden AS. Dia mengatakan bahwa pertemuannya dengan para pemimpin dari 50 negara Muslim memperkuat tekad AS melawan terorisme.

"Amerika akan selalu berdiri dengan mitra kami melawan terorisme dan ideologi yang menyulutnya," katanya.