Ini Filosofi Setiap Huruf Dari Kata "Ramadhan" Menurut Ustadz Hilman Fauzi

MONITORDAY.COM - Kata Ramadhan mempunyai makna atau filosofi dari setiap huruf yang menyusunnya. Hal ini disampaikan oleh Ustadz Hilman Fauzi, da'i muda nasional dalam Kajian Keluarga Arshaf Ahad (03/04) secara virtual.
Menurutnya, Ramadhan adalah bulan yang istimewa. Keistimewaan Ramadhan membuatnya menjadi tamu istimewa yang harus kita sambut. Keistimewaannya juga tercermin dalam makna huruf-huruf penyusunnya. Huruf Ro dalam Ramadhan artinya Rahmat atau kasih sayang. Allah SWT sedang mencurahkan kasih sayang pada Bulan Ramadhan.
"Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW, disebutkan bahwa pada bulan Ramadhan, pintu rahmat dibuka, pintu neraka ditutup dan setan dibelenggu. Maka ibadah yang ditunaikan di bulan Ramadhan, akan menjadi ibadah yang terbaik. Shalat, infak, tadarus Al Qur’an dan puasa yang ditunaikan di bulan Ramadhan, akan menjadi ibadah yang terbaik, karena Allah memberikan rahmat," ujarnya di hadapan jamaah.
Huruf kedua adalah mim, yang artinya magfirah. Maghfirah artinya ampunan. Setiap ibadah yang dilakukan di bulan Ramadhan, maka akan mendatangkan ampunan. Shalat, infak, puasa dan tadarus Al Qur’an akan membuat kita diampuni dosanya dengan izin Allah.
"Kita sebagai manusia pasti penuh dosa. Maka ini kesempatan emas untuk meminta ampun kepada Allah SWT. Orang yang paling rugi adalah orang yang melewati Ramadhan tanpa diampuni dosanya," tambahnya.
Huruf ketiga adalah dhod, yang artinya dhomaana yakni jaminan. Allah SWT menjamin surga bagi orang yang berpuasa Ramadhan.
"Ada pintu surga yang dikhususkan untuk orang berpuasa yang dinamai Bab Ar Rayyaan. Huruf yang keempat adalah alif, yakni aaminah atau keamanan. Orang yang bertemu Ramadhan hidupnya aman dengan kebaikan yang ditemui selama Ramadhan," tuturnya.
Huruf terakhir dari Ramadhan adalah huruf nuun, yang berarti nikmat. Banyak kenikmatan yang didapat pada Ramadhan.
"Saat berbuka nikmat. Ibadah nikmat, berkumpul dengan keluarga nikmat, mendapatkan THR nikmat. Yang berbisnis omzetnya meningkat ketika Ramadhan. Yang kekurangan harta juga mendapatkan zakat infak dan shadaqah ketika Ramadhan," katanya.
"Jika kita berpikir Ramadhan itu istimewa, maka kita akan menyia-nyiakan Ramadhan," pungkasnya.