Indonesia Bersiap Masuki Era 5G, Telkomsel Jalani Uji Layak Operasi

MONITORDAY.COM - Teknologi komunikasi masa depan sudah di depan mata. Jaringan 5G akan menjadi salah satu penanda semakin canggihnya layanan telekomunikasi yang selama ini terbukti telah menjadi pemicu berbagai perubahan sosial, ekonomi dan budaya dalam masyarakat. Dunia semakin terhubung, seakan ruang dan waktu mampu dilipat dalam segenggam gawai.
Evolusi teknologi internet berlangsung cepat. Sejak dirintis generasi 1G di Jepang pada tahun 1979, kini internet generasi 4G telah mampu menyediakan layanan pertukaran data yang sangat berpengaruh pada ekonomi dunia. Pengguna telah terbiasa menggunakan internet untuk menikmati berbagai layanan termasuk foto dan video dengan resolusi tinggi.
Kini tersedia teknologi yang lebih anyar. Internet 5G adalah generasi terbaru dari jaringan internet nirkabel yang dirancang untuk menghubungkan semua orang dan semua hal secara virtual. Melalui 5G, berbagai perangkat dapat terkoneksi guna menjalin komunikasi satu sama lain. Indonesia sempat menunda kebijakan yang akan membuka pintu bagi internet 5G yang rencananya akan menggunakan frekuensi 2,5 GHz.
Dalam hal kecepatan, teknologi 5G juga menawarkan kecepatan puluhan kali lipat dibanding 4G, yang rata-rata kecepatannya sekitar 45 Mbps. DIperkirakan 10 hingga 100 kali lipat internet 4G. Sinyal 5G ditransmisikan melalui sejumlah besar stasiun seluler kecil, yang bisa dipasang di tiang lampu atau atap bangunan.
Semua akan semakin terhubung. Tak hanya manusia dengan manusia namun juga manusia dengan mesin. Sensor dan kamera akan ada dimana-mana. Kehadiran teknologi 5G diprediksi akan menyediakan konektivitas lebih luas daripada sebelumnya. Jaringan 5G dirancang untuk menghubungkan hampir semua elemen. Mulai dari manusia, mesin, obyek, hingga perangkat digital terkoneksi secara real time.
Menurut Forbes, teknologi 5G mampu mentransmisikan data dari dan ke satu juta perangkat per kilometer persegi dibandingkan jaringan 4G yang hanya 100.000 perangkat per kilometer persegi. Dengan kemampuan tersebut serta koneksi yang sangat cepat dan berlatensi rendah, teknologi 5G bakal semakin memaksimalkan penerapan infrastruktur internet of things (IoT) dan kecerdasan buatan di hampir segala bidang.
Internet 5G akan menunjang kinerja manusia di bidang transportasi, logistik, industri, manufaktur, kesehatan, dan keamanan publik. Penggunaan energi khsusunya untuk konsumsi rumah tangga akan semakin terkendali. Kecerdasan buatan akan membantu mengendalikan lalu lintas, mendeteksi sumber pencemaran air dan udara, dan berbagai kebutuhan lainnya.
Peran 5G diprediksi akan mampu mempengaruhi pertumbuhan ekonomi global. Perekonomian dunia akan meningkat pesat. IHS Markit dalam laporannya pada November 2019 memprediksi, teknologi jaringan seluler tersebut mampu mendorong perekonomian global hingga 3,6 triliun dollar Amerika Serikat pada 2035. Selain itu, penerapan jaringan 5G juga mampu menciptakan 22,3 juta pekerjaan baru.
Indonesia telah memberi lampu hijau bagi para operator jaringan 5G. Syaratnya para penyelenggara layanan ini harus lolos Uji Layak Operasi (ULO). Juru Bicara Kemenkominfo Dedy Permadi mengatakan ULO penting dilakukan untuk memastikan kesiapan sistem untuk melakukan komersialisasi. Setiap operator yang ingin menggelar 5G perlu melewati tahapan ini mengingat 5G adalah bentuk penambahan teknologi dari standar Uni Telekomunikasi Internasional (International Telecommunication Union/ ITU).
Dedy menjelaskan berdasarkan pasal 82 PM Kominfo No. 1/2010 tentang Penyelenggaraan Jaringan Telekomunikasi, disebutkan bahwa setiap terjadinya penambahan kapasitas dan perluasan lokasi atau realokasi yang mengalami perubahan teknologi perlu dilakukan Uji Laik Operasi (ULO).
Perubahan teknologi yang dimaksud termasuk perubahan standar teknologi yang ditetapkan oleh ITU, perubahan penggunaan spektrum frekuensi radio, dan/atau perubahan penggunaan sistem dari analog ke digital. Dedy mengatakan penggelaran 5G termasuk ke dalam bentuk perubahan teknologi yang diamanatkan berdasarkan standardisasi ITU.
Dikabarkan bahwa Telkomsel menjadi operator yang telah mengajukan ULO untuk menjadi operator 5G. Untuk memastikan kelayakan, Telkomsel telah meminta vendor untuk melakukan pengujian alat dan perangkat di Dirjen SDPPI Kemenkominfo, sebelum dipakai untuk ULO, sehingga sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditetapkan di Indonesia.
Dalam uji coba komersial, operator dapat memberikan layanan 5G namun tidak bisa menetapkan tarif, alias menggatiskan sementara layanan tersebut, karena masih dalam tahap uji coba. Tentu publik sudah menanti layanan 5G yang sangat canggih segera hadir untuk memenuhi kebutuhan mereka. Internet 5G dapat menjadi pemicu pulihnya perekonomian nasional.