Ijtihad Politik Din Syamsuddin Luruskan Kiblat Bangsa

Din Syamsuddin menyadari dirinya bukan orang partai, tapi bila ada partai yang mencalonkannya dia siap.

Ijtihad Politik Din Syamsuddin Luruskan Kiblat Bangsa
Prof. DIn Syamsuddin/Net

KETUA Dewan Pertimbangan MUI Prof Dr Din Syamsuddin menyatakan kesiapannya menjadi calon wakil presiden berpasangan dengan incumbent Presiden Joko Widodo dalam acara Rakornas Jambore Dai Parmusi (Persaudaraan Muslimin Indonesia) di Ballroom Hotel Mercure Jakarta, Sabtu (7/7/2018).

“Saya ini mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, sekarang Ketua Dewan Pertimbangan MUI, dan masih ada lagi sebagai organisasi internasional yang saya pimpin. Jadi bila memang saya diminta untuk mengabdi bagi bangsa dan negara sebagai cawapres, insyaAllah siap,” kata Din saat menjawab pertanyaan wartawan usai menjadi pembicara pada acara tersebut.

Namun menurut Din, dirinya masih harus mengukur diri karena hingga saat ini belum ada satupun partai politik yang menghubunginya untuk diusung sebagai cawapres.

“Saya tahu diri bukan orang partai politik, sementara yang mengusungkan partai politik. Jadi terserah partai politik. Saya hanya menyediakan diri dan sanggup bekerjasama dengan siapapun. Pak Jokowi saya tahu beliau orang baik, punya semangat pengabdian yang besar bagi bangsa ini,” lanjutnya.

Din menjelaskan bahwa jabatan wakil presiden merupakan jabatan pengabdian kepada bangsa dan negara. apalagi bila berpasangan dengan Presiden Joko Widodo yang dinilainya selama ini cukup baik.

Sementara Ketum Parmusi Usamah Hisyam dalam menanggapi pernyataan Din menyatakan Din adalah tokoh nasional yang telah mendunia di forum internasional, sehingga lebih dari pantas untuk menjadi cawapres.

Lebih lanjut Usamah Hisyam menyatakan Din Syamsuddin memiliki kapasitas yang sangat memadai untuk menjadi cawapres yang merepresentasikan mayoritas muslim Indonesia. Terlebih saat ini Din sudah menjadi tokoh religius nasionalis.

“Bila umat Islam ingin punya wapres yang kapabel dan memiliki komitmen keumatan dan kebangsaan yang telah terbukti, ya Bang Din orangnya,” tegas Usamah.

Berdasarkan kabar yang beredar belakangan ini, ada empat cawapres dari tokoh Islam yang mempunyai peluang besar untuk mendampingi Presiden Jokowi yaitu, mantan Ketua Muhammadiyah Din Syamsudin, mantan Ketua MK Mahfud MD, Ketua MUI Ma’ruf Amin, dan Ketua NU Said Aqil. 

Alasannya karena permasalahan agama yang terjadi dalam Pilkada DKI 2017 dan terus meruncing dalam Pilkada 2018 ini membuat Presiden Jokowi butuh untuk mengambil tokoh Islam sebagai pendampingnya. Karena suara mayoritas muslim terbukti efektif dalam memenangkan pemilu.

Sedangkan sumber-sumber dari Istana mengungkapkan sejak pekan lalu Presiden Jokowi mulai fokus memonitor empat nama calon wapres pendampingnya yaitu, Prof Din Syamsuddin, Mantan Wakil Menteri Agama Prof Nasrudin Umar, mantan Ketua Komite Ekonomi Nasional Chairul Tanjung dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Dari nama tersebut dua nama merepresentasikan golongan mayoritas muslim dan dua nama lainnya pakar ekonomi. Menarik untuk mengikuti siapa nantinya yang akan dipilih karena permasalahan agama dan ekonomi sangat menghantui akhir-akhir ini.

[Mrf]