Haedar Nashir: Bela Negara Jangan Berhenti dalam Klaim dan Retorika Semata

Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menjelaskan soal marahnya orang beragama dan arti bela negara. Bagaimana pandangannya?

Haedar Nashir: Bela Negara Jangan Berhenti dalam Klaim dan Retorika Semata
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir

MONITORDAY.COM – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir menjelaskan, marah merupakan bentuk tata kata dan perilaku yang tidak baik. Menurutnya, marahnya orang beragama dalam membela agamanya tidak boleh sama dengan marah orang yang tak beragama, harus ada pembeda berbingkai akhlak mulia.

“Semarah apa pun kita, ketidak setujuan apa pun kita dengan sebuah kondisi, tetap tunjukan akhlakul karimah yang terbaik,” tulis Haedar dalam akun twitternya @HaedarNs pada Rabu (24/10/2018).

Menurut Haedar, bela NKRI wajib bagi seluruh warga dan komponen bangsa, lebih-lebih para elite dan aparatur negara.

“Tetapi bela negara jangan berhenti dalam klaim dan retorika semata. Buktikan dengan amal-usaha nyata yang membawa kemajuan dan kejayaan Indonesia,” jelasnya.

Lebih lanjut, kata Haedar, apalah arti bersuara lantang bela Indonesia jika negeri ini belum bebas dari tangan-tangan perkasa dan haus kuasa yang mencengkeram kedaulatan negara dan menjadikannya  keropos.

“Maka tak perlu bertepuk dada paling membela NKRI  jika belum berbuat yang terbaik untuk Indonesia,” paparnya.