Gibran Unggul Telak di Solo, Pakar: Kepopularitasan Tak Berbanding Lurus Dengan Elektabilitas
Dalam politik itu kepopularitasan tidak berbanding lurus dengan elektabilitas.

MONITORDAY.COM - Pilkada serentak 2020 telah resmi digelar pada Rabu (9/12) meski di tengah pandemi COVID-19. Dari penyelenggaraan Pilkada serentak di 270 daerah, namun ada 4 kota yang menjadi sorotan publik karena keterlibatan calon-calonnya, yakni Solo, Medan, Tangerang Selatan, dan Surabaya.
Dalam Pilkada Serentak 2020 ini, putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka maju sebagai calon wali kota Solo dan unggul telak. Sedangkan putri Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin juga menjadi calon wakil kota Tangerang Selatan, Siti Nur Azizah, namun kalah versi penghitungan cepat.
Pakar Komunikasi Politik, Lely Arrianie mengatakan pada realitasnya calon yang berkaitan dengan politik dinasti tersebut tidak selalu menang di Pilkada.
"Realitasnya dalam pilkada 2020 ini kan banyak sekali orang-orang yang terkait dengan dinasti tertentu yang dinyatakan tidak lolos," kata Lely saat dihubungi monitorday.com, Senin (14/12).
Menurut Lely, dalam dunia politik tidak cukup bermodalkan popularitas, namun juga penting meningkatkan elektabilitas.
"Dalam politik itu kepopularitasan tidak berbanding lurus dengan elektabilitas," ungkapnya.
Terkait kemenangan Gibran Rakabuming sebagai wali kota Solo, Lely menegaskan hal tersebut bukanlah karena faktor kekerabatan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Meskipun putra sulung Jokowi, lanjut Lely, Gibran telah memangun investasi sosial politik sebagai modal disamping popularitas.
"Ia pengusaha, pendidikannya tinggi, artinya investasi. Dia juga aktif di kegiatan masyarakat, ia bangun program anak muda, dan sebagainya. Artinya, dia memperjuangkan," tutur Lely.