Komisi X: Pemerintah Perlu Serius Atasi Rendahnya Minat Baca

TBM yang didirikan Kemendikbud tidak memiliki sarana yang baik

Komisi X: Pemerintah Perlu Serius Atasi Rendahnya Minat Baca
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih. (ist)

MONITORDAY.COM, Lombok - Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih menilai pemerintah perlu serius dalam mendorong minat baca masyarakat dari bawah. Hal itu ia sampaikan saat Komisi X melakukan kunjungan kerja spesifik ke Lombok, Rabu (7/2).

Menurutnya, minat baca masyarakat Indonesia masih tergolong rendah, bahkan memprihatinkan. Abdul menuturkan minat baca Indonesia berada pada peringkat 60 dari 61 negara.

"Pemerintah perlu serius dalam mengatasi rendahnya minat baca ini," katanya melalui keterangan tertulis, Kamis (8/2/2018) malam.

Diantaranya, tutur Abdul, dengan penguatan Taman Baca Masyarakat (TBM) dan juga perpustakaan-perpustakaan yang ada di tengah-tengah masyarakat. "Sarana tersebutlah yang menjadi ujung tombak bagi akses masyarakat terhadap buku," ungkapnya.

Namun, pihaknya menemukan TBM yang didirikan Kemendikbud tidak memiliki sarana dan prasarana yang memadai. Baik dari buku, rak dan fasilitas lainnya.

Selain persoalan sarana prasarana, Fikri menilai persoalan sumber daya manusia (SDM) dalam bidang ini juga masih dibayangi masalah. Pasalnya, porsi dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) tentang jabatan fungsional, termasuk pustakawan belum memadai sesuai kebutuhan.

Selain itu, berdasarkan Permenristekdikti Nomor 49/2015 level mereka hanya sampai pada level madya. “Pustakawan yang sebelumnya sudah menjadi pustakawan utama, harus turun levelnya, bahkan tunjangannya pun harus dikembalikan,” urai anggota dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera ini.

Oleh sebab itu, Fikri memandang perlu adanya koordinasi antar kementerian dan lembaga yakni Perpusnas, Kemendikbud, Kemendesa dan Kemendagri, untuk membuat skema penguatan akses baca kepada masyarakat.

Lebih lanjut, pihaknya berharap upaya menumbuhkan minat baca masyarakat dapat lebih serius tergarap dan mengangkat literasi masyarakat Indonesia menjadi lebih baik dalam beberapa tahun ke depan.

[Yst]