Puisi Sukmawati Pelajaran Untuk Para Tokoh, Agar Tak Asal Bicara

Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Jimly Asshiddiqie meminta semua pihak untuk belajar terhadap polemik Puisi "Ibu Indonesia" yang dibacakan anak Presiden Pertama RI, Sukmawati Soekarnoputri.

Puisi Sukmawati Pelajaran Untuk Para Tokoh, Agar Tak Asal Bicara
Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Jimly Asshiddiqie.

MONITORDAY.COM - Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Jimly Asshiddiqie meminta semua pihak untuk belajar terhadap polemik Puisi "Ibu Indonesia" yang dibacakan anak Presiden Pertama RI, Sukmawati Soekarnoputri.

Menurut dia, masyarakat, khususnya tokoh agama, politik atau tokoh nasional bisa memetik pelajaran dari polemik tersebut.

"Secara umum ini harus jadi pelajaran, kita jangan salah, jangan asal bicara," katanya di Gedung ICMI, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta, Jumat (06/04).

"Karena kebhinekaan masyarakat, kita tak bisa dipaksa untuk satu jalan pikiran. Nah apalagi orang yang punya citra sebagai tokoh nasional harus hati hati, jangan mengikuti sudut pandang sendiri, pasti ada kelompok lain yang sudut pandangnya beda," tambahnya.

Pakar Hukum Tata Negara ini menilai masing-masing individu dan kelompok pasti tidak akan rela jika distigmakan sebagai pihak yang anti nasionalis, anti agamis dan anti pancasilais.

Oleh karena itu tentunya setiap individu harus berjiwa toleran dan tidak menyudutkan satu sama lain.

"Biarlah kita menjadi masyarakat yang Bhineka Tunggal Ika. Pancasila menghendaki persatuan Indonesia, bukan kesatuan Indonesia. Jadi Pancasila itu tak menginginkan kita seragam, yang ideal kan itu sebagai masyarakat beraneka ragam, tapi bersatu. Kenapa ? karena kita beraneka ragam," ujarnya.

Saat disinggung, apakah bait-bait puisi Sukmawati mengandung unsur-unsur penistaan terhadap ajaran agama tertentu, Jimly sendiri tak gamblang menjawabnya.

"Itu masing-masing orang punya persepsi sendiri. Tapi dalam persepsi sekarang, serba digoreng. Jadi mesti hati-hati. Itu punya persepsi masing-masing," jawabnya.

Namun, kata dia, untuk orang yang memiliki tingkatan iman yang tinggi dan kuat, tentu tak akan terpengaruh terhadap bait-bait puisi tersebut.

"Kalau orang yang memiliki tingkat iman yang tinggi dan kuat, ah gak kepengaruh itu," tegasnya.

[Mrf]