Film, Pandemi dan Pendidikan Nasional
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mendorong masyarakat khususnya komunitas film terus kreatif membuat film yang memiliki pesan membangun karakter dan semangat masyarakat di tengah pandemi COVID-19.

MONDAYREVIEW.COM – Film dan pendidikan masih menjadi dua istilah yang tidak saling berhubungan. Film identic dengan entitas hiburan. Sementara pendidikan identic dengan entitas yang serius. Dua kata ini berjalan masing-masing ke tujuannya. Memang senantiasa ada upaya guna mendekatkan dua hal ini. Misalnya membuat film yang kental dengan konten edukasi. Atau pendidikan menggunakan film sebagai media pembelajaran. Upaya ini perlu kita apresiasi sebagai upaya peningkatan kualitas pendidikan nasional. Namun upaya tersebut belum terlalu massif dan masih bersifat sporadis, yakni tidak terorganisir. Guna mengorganisir upaya-upaya mendekatkan film dengan pendidikan, Kemdikbud membentuk direktorat baru yakni Direktorat Film, Musik dan Media Baru.
Sebagaimana namanya, direktorat ini diharapkan bisa menjembatani antara upaya pendidikan dengan media popular seperti film dan music. Hal ini karena seiring dengan perkembangan zaman, peserta didik tidak cukup lagi mendapatkan pengajaran melalui metode tradisional. Hari ini peserta didik lebih menikmati belajar dari media seperti youtube dibanding dengan mendengarkan ceramah gurunya. Peserta didik juga lebih senang mendengarkan music dan menonton film dibanding dengan membaca buku. Oleh karena itu hal ini perlu diantisipasi oleh pemerintah salah satunya dengan inovasi dalam birokrasi, yakni membuat direktorat yang menggarap hal tersebut. Diharapkan akan muncul program-program unggulan guna memaksimalkan peran media popular sebagai instrument pendidikan.
Dalam kondisi pandemic seperti sekarang ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mendorong masyarakat khususnya komunitas film terus kreatif membuat film yang memiliki pesan membangun karakter dan semangat masyarakat di tengah pandemi COVID-19. Direktur Perfilman Musik dan Media Baru Kemendikbud Ahmad Mahendra menuturkan Kemendikbud melalui Direktorat Perfilman Musik dan Media Baru membuka kesempatan bagi masyarakat untuk kreatif menjadi pelaku film yang mampu mengangkat kemajuan kebudayaan Indonesia.
Menurut dia, produksi film pendek salah satunya yang bisa dilakukan masyarakat untuk menunjukkan kreativitasnya dalam mengangkat budaya daerah menjadi sesuatu menarik untuk membangun karakter bangsa. Saat ini masyarakat yang kreatif membuat film cukup banyak, bahkan di tingkat Jawa Barat wilayah Kabupaten Garut, Kota/Kabupaten Tasikmalaya tercatat ada 102 film yang mengikuti kegiatan festival film pendek fiksi. Ia berharap kemajuan teknologi saat ini semakin mempermudah orang untuk lebih kreatif membuat film yang isi pesannya membangun karakter bangsa dan bisa ditayangkan juga secara digital.
Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Kemendikbud Judi Wahyudin menambahkan komunitas film harus terus didorong kemampuannya dalam pengambilan gambar, sutradara maupun penulis naskah sehingga lebih maju dan bisa dikenal secara nasional maupun internasional. Ia berharap komunitas film bisa mengangkat cerita dan kebudayaan daerah yang bisa tampil dalam berbagai kegiatan film secara nasional maupun internasional.
Anggota Komisi X DPR RI Ferdiansyah menambahkan Komisi X yang mitra kerjanya adalah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, mendukung program pemerintah untuk terus mendorong masyarakat dalam membangun karakter bangsa melalui film. Ia meminta pemerintah agar menata lebih baik dan mendata para pelaku film di daerah kemudian diberi pembinaan agar konsisten untuk terus berkarya.