Dibanding Presiden Sebelumnya, Jokowi Dinilai Paling Lambat Turunkan Angka Kemiskinan

Politisi Partai Gerindra Rahayu Saraswati mengatakan, bahwa penurunan angka kemiskinan di era Joko Widodo paling lambat jika dibandingkan dengan beberapa presiden sebelumnya. Hal ini dinilai karena gencarnya program pembangunan infrastruktur yang mengakibatkan terhambatnya penyejahteraan masyarakat.

Dibanding Presiden Sebelumnya, Jokowi Dinilai Paling Lambat Turunkan Angka Kemiskinan
Politisi Partai Gerindra, Rahayu Saraswati/net

MONITORDAY.COM - Politisi Partai Gerindra Rahayu Saraswati mengatakan, bahwa penurunan angka kemiskinan di era Joko Widodo paling lambat jika dibandingkan dengan beberapa presiden sebelumnya. Hal ini dinilai karena gencarnya program pembangunan infrastruktur yang mengakibatkan terhambatnya penyejahteraan masyarakat.

"Era Joko Widodo memiliki kecepatan penurunan jumlah penduduk miskin paling lambat sejak hampir dua dekade terakhir yakni 0,51 juta jiwa per tahun," kata politisi yang akrab dipanggil Sara ini, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (13/11).

Dibanding masa dua presiden sebelumnya, era Jokowi dinilai yang paling lambat. Menurut Sara, peningkatan kualitas hidup periode kepemimpinan Presiden SBY mencapai 0,72 juta per tahun dan 0,96 juta jiwa per tahun di periode kedua. Kecepatan penurunan kemiskinan juga kalah di era Megawati yakni 0,57 juta, apalagi dengan Gus Dur yang mencapai 5,05 juta jiwa per tahun.

Solusi atas masalah tersebut, kata Sara, pasangan Capres-cawapres Prabowo-Sandiaga telah menyiapkan sejumlah program untuk mengatasi hal itu bila dipercaya rakyat untuk memimpin Indonesia. Ia memastikan pembangunan akan berjalan di semua sektor secara berkesinambungan.

"Pembangunan semua sektor, mulai dari pendidikan, kesehatan dan lain-lain. Termasuk soal bantuan sosial di mana kelemahan kita adalah soal tidak akuratnya data penerima, itu harus kita bereskan dalam waktu cepat," kata Sara, yang juga Juru Bicara pasangan Prabowo-Sandi ini.