Menteri Muhadjir Sayangkan Soal Candaan Siswa Dengan Guru di SMK NU Kaliwungu
Menteri Muhadjir Effendy menyayangkan terkait candaan soal aksi 'penyerangan' murid kepada guru di SMK NU 03 Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah. Muhadjir meminta harus ada batasan meski antar guru dan murid memiliki kedekatan.

MONITORDAY.COM - Menteri Muhadjir Effendy menyayangkan terkait candaan soal aksi 'penyerangan' murid kepada guru di SMK NU 03 Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah. Muhadjir meminta harus ada batasan meski antar guru dan murid memiliki kedekatan.
"Iya, bagaimana pun hubungan guru dan siswa harus dijaga dengan baik. Hingga jangan sampai kalau ada candaan pun dia ada batasannya, jangan sampai keblablasan," kata Muhadjir di kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, JakartaPusat, Selasa (13/11).
Muhadjir menjelaskan, seorang guru harus pandai dalam menjaga wibawanya. Sehingga dapat dijadikan sebagai teladan para siswa.
"Memang ada saatnya bercanda ada saatnya seorang guru menunjukan otoritasnya sebagai orang yang di patuhi disegani dan harus dijadikan teladan oleh siswanya," jelasnya.
Sebelumnya, pihak sekolah pun memberikan klarifikasi terkait video pengeroyokan tersebut. Pihak sekolah menyatakan video itu bukan pengeroyokan. Guru di dalam video berdurasi 24 detik kerap bercanda dengan anak didiknya. Guru itu bernama Joko Susilo.
Kepala SMK NU 03 Kaliwungu, Muhaidin, menjelaskan kejadian itu terjadi pada Kamis lalu, 8 November 2018. Dia menuturkan bahwa siswa yang melakukan tindakan tersebut yakni siswa kelas X jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR). Kelas diajar oleh Joko Susilo. Menjelang selesainya jam pelajaran, peserta didik pun berseloroh kepada gurunya.
"Lalu ada siswa yang melempar kertas dan salah satunya mengenai guru tersebut. Pak Joko memang sering bercanda dengan siswa," tutur Muhaidin.
Dia mengatakan, saat kejadian dia sedang keliling kelas. Ketika sampai di kelas X TKR, mendengar suara gaduh dari dalam. Kemudian pintu dibuka dan dia mengingatkan guru tersebut.
"Sore harinya Pak Joko saya ingatkan supaya tidak bercanda dengan berlebihan kepada anak-anak. Saya tidak menyangka kalau kejadian itu viral di sosial media," pungkasnya.
Tak hanya itu, Dinas Pendidikan Jawa Tengah kemudian memanggil pihak SMK 3 NU Kendal, terkait guyonan murid 'menyerang' guru yang videonya viral di media sosial. Pertemuan tersebut dihadiri pihak sekolah, siswa dan para orang tua siswa yang terlibat serta dihadiri Bupati Kendal dan Pengawas Sekolah.
Berdasarkan informasi diterima Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), pihak sekolah sudah memanggil dan membina para siswa yang terlibat dalam video yang viral tersebut pada Sabtu (10/11). Para siswa yang terlibat dalam video guyonan diminta tak mengulangi perbuatannya.
"Para siswa tersebut juga diminta menuliskan pernyataan tidak akan mengulangi guyonan seperti dalam video yang viral tersebut," kata Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti, Selasa (13/11).
Para orang tua siswa yang anaknya terlibat dalam guyonan tersebut diminta pihak sekolah membina anak-anaknya agar tidak mengulangi lagi perbuatannya. Pihak sekolah dan guru yang terekam di video viral tersebut manyatakan hanya guyonan semata.
Namun, kata Retno, pihak sekolah mengakui guyonan sejumlah siswa terhadap gurunya itu merupakan tindakan atau perbuatan yang kelewat batas kesopanan. Hal itu disebabkan beberapa faktor seperti karakter siswa yang kurang terbina dengan baik di rumah maupun sekolah dan rendahnya kompetensi paedagogik guru.
"Terutama dalam penguasaan kelas serta upaya penciptaan suasana belajar yang kreatif, menyenangkan dan menantang kreativitas serta minat siswa," jelas Retno