Di Hadapan Warga Eropa, Ulama Ini Kritik Standar Ganda Barat Soal Ukraina

Di Hadapan Warga Eropa, Ulama Ini Kritik Standar Ganda Barat Soal Ukraina
Tangkapan layar cordova media.

MONITORDAY.COM - Seorang ulama yang bernama Syaikh Fadhlur Rahman menarik perhatian dunia saat itu. Bagaimana tidak, di hadapan warga Eropa, dia secara tegas mengkritik standar ganda barat dalam melihat isu Ukraina. 

Hal tersebut tak berarti dia mendukung serangan Rusia ke Ukraina. Dia justru mendoakan agar Allah SWT menyelamatkan Ukraina dan situasi sulit ini segera berakhir. Video berdurasi singkat tersebut disebarkan oleh fanpage Cordova Media. 

Sayangnya tidak ada keterangan lebih jauh mengenai siapa itu Syaikh Fadhlurrahman dan dimana serta kapan lokasi dan waktu penyampaian pidato tersebut. 

Dalam pidatonya, Syaikh Fadhlurrahman menegaskan bahwa sebagai seorang muslim dia menentang segala bentuk kezaliman baik di Ukraina maupun di belahan dunia manapun. Dia menerangkan ayat Al Qur’an bahwa Allah SWT berfirman, “Barang siapa yang membunuh seseorang maka seakan-akan dia telah membunuh seluruh manusia. Barang siapa yang menyelamatkan seorang manusia, seakan-akan dia telah menyelamatkan seluruh manusia.

"Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda: Kita harus menyelamatkan orang yang menzalimi dan dizalimi”. Para sahabat bertanya, “Bagaimana cara menolong orang yang menzalimi?” Rasulullah SAW kembali menjawab, “Kita cegah dia berbuat zalim.” tambahnya.

Dia juga mengingatkan bahwa Eropa telah menyaksikan keadilan Islam dan kemajuan teknologi umat Islam saat Islam berkuasa di Spanyol. Hari ini umat Islam pun akan tetap menyerukan keadilan terhadap apa yang terjadi di Ukraina. Sayangnya kita masih saksikan adanya ketidakadilan yang ditunjukkan oleh media, dengan menyebut umat Islam sebagai tidak beradab.

"Alasannya karena umat Islam sebagian tidak mempunyai kulit putih, mata biru. Padahal kita semua sama-sama keturunan Adam dan Hawa. Perlakukanlah kami secara adil. Perlakukan juga para korban di Afghanistan, Irak dan Suriah seperti kalian memperlakukan  para korban perang di Ukraina. Ketika bendera Palestina dikibarkan di stadion, FIFA mengecamnya. Namun ketika bendera Ukraina dikibarkan, FIFA mengizinkannya," tuturnya. 

Dia kembali memberikan contoh saat Mesut Ozil menunjukkan solidaritas terhadap Muslim Uighur, FIFA melakukan hal yang sama. Kami tidak keberatan dengan aksi solidaritas terhadap Ukraina. Yang kami keberatan adalah mengapa ada standar ganda? Kami juga melihat Eropa tidak menerima pengungsi dari Arab dan Afrika. Namun dengan senang hati menerima pengungsi Ukraina.

"Ketika warga Ukraina mengangkat senjata, masyarakat Eropa menyebut hal itu sebagai bela negara. Namun ketika warga Palestina mengangkat senjata untuk mempertahankan tanahnya, mereka dituduh teroris. Jangan menjadi 7 miliar manusia dengan 14 miliar muka. Jangan bermuka dua," ujarnya. 

Syaikh Fadhlur Rahman menceritakan bahwa 14 abad yang lalu Nabi Muhammad SAW bersabda: “Orang Arab tidak mempunyai keutamaan dibanding non Arab, Orang non Arab pun tidak punya keutamaan dibanding dengan orang Arab, Orang kulit putih tidak punya keutamaan dibanding orang kulit hitam, begitupun sebaliknya.”

Dia mengajak kepada warga Eropa untuk berdiri melawan kezaliman."Mari menjadi suara untuk yang tak bisa bersuara. Kami mendoakan warga Ukraina agar situasi ini segera berlalu," tutupnya.